Ledakan Menghantam Pangkalan Militer Irak yang Menampung Milisi Pro-Iran.

Sebuah pangkalan militer di Irak yang dihuni oleh milisi pro-Iran telah rusak akibat ledakan, menewaskan satu orang dan melukai delapan orang, demikian disampaikan oleh pejabat keamanan di sana.

Militer Irak melaporkan tidak ada pesawat tanpa awak atau jet tempur di area sebelum atau selama ledakan, dan AS mengatakan bahwa mereka tidak terlibat.

Sementara itu, milisi Popular Mobilisation Forces (PMF) menyalahkan serangan tersebut.

Kejadian ini terjadi di tengah ketegangan meningkat antara Israel dan Iran.

Konfrontasi yang sudah berlangsung lama antara kedua negara saingan tersebut telah memasuki fase baru, dengan serangan yang diduga dilakukan oleh Israel dekat kota Isfahan di Iran pada Jumat pagi.

Serangan tersebut merupakan tanggapan terhadap serangan drone dan misil besar-besaran yang diluncurkan oleh Tehran ke Israel enam hari sebelumnya.

Aksi Iran tersebut merupakan balasan atas serangan sebelumnya terhadap para komandan militer senior Iran di ibu kota Suriah, Damaskus – yang diyakini banyak pihak dilakukan oleh Israel.

Meskipun konflik ini masih terlihat terkendali hingga saat ini, menteri luar negeri Iran telah memperingatkan bahwa Iran akan memberikan respons \”maksimum\” jika Israel melancarkan serangan besar-besaran terhadap kepentingan mereka.

Ledakan di pangkalan militer Kalso, sekitar 50 km (30 mil) selatan Baghdad, terjadi pada Sabtu pagi, demikian disampaikan oleh militer.

Pangkalan tersebut digunakan oleh Popular Mobilisation Forces (PMF), sebuah paramiliter yang didominasi oleh milisi Syiah yang didukung oleh Iran.

Seorang anggota PMF tewas dalam ledakan tersebut dan delapan orang lainnya terluka.

Dalam sebuah pernyataan, PMF mengatakan bahwa kepala staf mereka, Abdul Aziz al-Mohammedawi, telah mengunjungi pangkalan untuk meninjau apa yang telah ditemukan oleh penyelidik hingga saat ini.

MEMBACA  Penasihat Biden Sullivan mengadakan pembicaraan 'langka' dengan pejabat militer Tiongkok papan atas | Berita Politik

Militer Irak juga mengatakan bahwa mereka sedang menyelidiki penyebab ledakan dan kebakaran di pangkalan tersebut.

\”Laporan komando pertahanan udara mengkonfirmasi, melalui upaya teknis dan deteksi radar, bahwa tidak ada pesawat tanpa awak atau jet tempur di wilayah udara Babil sebelum dan selama ledakan,\” demikian bunyi pernyataan tersebut.

Komando Pusat militer AS membantah laporan yang menyatakan bahwa AS telah melakukan serangan udara di Irak dalam sebuah pos di X, sebelumnya dikenal sebagai Twitter.