Otoritas menyatakan kejadian ini terjadi semalam di antara dua kota suci Syiah, Najaf dan Karbala.
Lebih dari 600 jamaah Syiah di Irak sempat dirawat di rumah sakit akibat masalah pernapasan setelah menghirup klorin yang bocor dari stasiun pengolahan air, menurut pihak berwenang.
Insiden ini terjadi semalam di rute antara dua kota suci Syiah, Najaf dan Karbala, yang masing-masing terletak di tengah dan selatan Irak.
Tahun ini, jutaan peziarah Syiah diperkirakan akan menuju Karbala, tempat makam Imam Hussein dan saudaranya, Abbas, yang sangat dihormati.
Di sana, mereka akan memperingati Arbaeen, masa berkabung 40 hari saat Syiah mengenang wafatnya Hussein, cucu Nabi Muhammad.
‘Semua jamaah ditangani’
Dalam pernyataan singkat, Kementerian Kesehatan Irak menyebutkan “621 kasus sesak napas tercatat setelah kebocoran gas klorin di Karbala.”
“Semua telah mendapat perawatan yang diperlukan dan keluar rumah sakit dalam kondisi sehat,” tambahnya.
Pasukan keamanan yang bertugas melindungi jamaah mengatakan insiden ini disebabkan oleh “kebocoran klorin dari stasiun air di Jalan Karbala-Najaf.”
Sebagian besar infrastruktur Irak rusak akibat perang, konflik internal, dan korupsi selama puluhan tahun, dengan seringnya kurangnya kepatuhan terhadap standar keselamatan.
Pada Juli lalu, kebakaran besar di pusat perbelanjaan di kota Kut, timur Irak, menewaskan lebih dari 60 orang, banyak di antaranya tewas karena sesak napas di toilet, menurut otoritas.