Lebih dari 150 Orang Ditangkap dalam Operasi Global Pemberantasan Perdagangan Manusia

Operasi Global Chain Ungkap Jaringan Perdagangan Manusia

Sebuah operasi besar-besaran perdagangan manusia secara internasional telah mengakibatkan lebih dari 150 penangkapan serta mengidentifikasi lebih dari 1.000 korban. Operasi selama enam hari yang berlangsung awal Juni ini melibatkan hampir 15.000 petugas dari 43 negara di Eropa, Asia, Afrika, dan Amerika Selatan, menurut Interpol.

Operasi ini menyasar jaringan kriminal terorganisir yang terlibat dalam perdagangan orang—biasanya dibawah umur—untuk tujuan eksploitasi seksual, kejahatan paksa, dan mengemis, ungkap Europol. Banyak korban eksploitasi seksual adalah perempuan yang direkrut dari luar negeri dan dibawa ke tempat pijat, lalu dipaksa menjual diri.

"Perdagangan manusia adalah kejahatan brutal yang merampas martabat, kebebasan, dan kemanusiaan, menarget yang paling rentan, termasuk anak-anak," kata David Caunter, Direktur Kejahatan Terorganisir Interpol.

Operasi bernama Global Chain ini menangkap 158 tersangka, mengidentifikasi 205 tersangka tambahan, serta menemukan 1.194 korban potensial. Dipimpin oleh otoritas Austria dan Rumania, fokus utama adalah Eropa, tapi juga terjadi penangkapan di Thailand, Nigeria, dan Vietnam.

Polisi Malta menyelamatkan tiga perempuan Kolombia—dua saudari dan bibi mereka—yang awalnya ditawari pekerjaan sebagai pembersih oleh seorang warga Italia. Setiba di sana, paspor mereka disita dengan dalih pengurusan izin kerja, lalu dipaksa menjalani prostitusi.

Di Austria, tujuh orang ditangkap terkait geng berbasis keluarga Rumania yang menggunakan metode lover-boy untuk menjerat perempuan ke dalam eksploitasi seksual dan kejahatan paksa. Sementara di Italia, polisi menggrebek sejumlah tempat pijat yang diduga terkait eksploitasi seksual dan mengidentifikasi 75 korban potensial.

Korban perdagangan manusia berasal dari 64 negara, namun mayoritas dari Rumania, Ukraina, Kolombia, Tiongkok, dan Hongaria. Operasi ini juga menyita €277.669 tunai, 30 senjata, 65 dokumen palsu, serta satu ton ganja.

MEMBACA  Target Indonesia: Lima Medali Emas dari Cabang Renang di SEA Games 2025

Operasi serupa dilakukan tahun lalu dengan hasil 200 tersangka ditangkap dan lebih dari 1.300 korban teridentifikasi.