Layanan Streaming Diwajibkan Menghasilkan Konten Australia

Pemerintah Australia mengumumkan pada Selasa bahwa mereka akan memberlakukan undang-undang baru yang mewajibkan platform streaming untuk menginvestasikan dana minimum dalam konten domestik. Platform seperti Netflix, Disney+, dan Amazon Prime, serta penyedia layanan streaming lain yang memiliki lebih dari satu juta pelanggan, harus menyumbangkan setidaknya 10% dari pengeluaran lokal mereka, atau 7,5% dari pendapatan, untuk konten Australia.

Rancangan undang-undang ini akan diajukan ke parlemen minggu ini dan akan berlaku untuk program drama, dokumenter, seni, dan pendidikan. Menteri Seni Tony Burke dan Menteri Komunikasi Anika Wells menyatakan bahwa langkah ini akan membantu melindungi lapangan kerja para aktor. Layanan streaming sendiri belum memberikan komentar.

"Kami telah memiliki persyaratan konten Australia untuk televisi gratis dan televisi berbayar, tetapi hingga saat ini, belum ada jaminan bahwa kita dapat melihat cerita kita sendiri di layanan streaming," ujar Burke. "Sejak kehadiran mereka di Australia, layanan streaming telah menciptakan sejumlah acara yang luar biasa. Kewajiban ini akan memastikan bahwa cerita-cerita tersebut – cerita kita – terus diproduksi."

Menurut Australian Broadcast Corporation, undang-undang akan diajukan ke Parlemen minggu ini. Lembaga penyiaran tersebut melaporkan bahwa persyaratan konten baru ini sebenarnya direncanakan berlaku sejak Juli tahun lalu, namun kekhawatiran mengenai interaksinya dengan perjanjian perdagangan bebas dengan AS menyebabkan rencana tersebut ditunda. Pemerintah mengacu pada kesulitan dalam melakukan negosiasi dengan Amerika Serikat yang sedang mengadakan pemilu.

Setelah Presiden Trump terpilih, muncul kekhawatiran apakah aturan ini mungkin memicu pemerintah AS untuk memberlakukan tarif balasan terhadap Australia. Kini, dengan situasi yang telah tenang dan Trump menggaungkan persahabatan negaranya dengan Australia, aturan-aturan tersebut kembali dibahas.

MEMBACA  Di Dalam Moskow saat Rusia memilih dalam pemilihan tanpa oposisi untuk Putin

Sementara Asosiasi Penulis Australia (AWG) dan Produser Layar Australia (SPA) menyambut baik kabar ini, para penyedia layanan streaming masih belum memberikan tanggapan. Kembali pada tahun 2022, para penyedia layanan streaming seperti Stan, Netflix, Amazon Prime Video, Disney+, dan Paramount+ merilis laporan "Streaming for Australia", yang menunjukkan kontribusi budaya dan ekonomi mereka terhadap ekonomi kreatif negara itu. Namun, laporan itu dipandang sebagian kalangan sebagai serangan pre-emptif terhadap segala upaya regulasi di masa depan.

Acara Australia terkini di Netflix antara lain Heartbreak High, Territory, dan Apple Cider Vinegar. Seperti banyak negara, industri kreatif Australia telah mengalami kesulitan dalam beberapa tahun terakhir, sebagian disebabkan oleh penurunan produksi selama pandemi Covid-19. Pada tahun fiskal 2023-24, investasi dalam film fitur dan drama televisi yang dibuat di Australia anjlok hampir 30%, menurut Screen Australia, badan pendanaan pemerintah untuk industri produksi layar.