Konflik Somalia: Helikopter PBB yang Disita Tertabrak Benda

Sebuah helikopter PBB mendarat darurat di daerah yang dikuasai oleh militan Islam bersenjata di Somalia setelah bilah rotor utamanya terkena benda, demikian dikatakan oleh sumber PBB.

Pertempuran al-Shabab merebut helikopter tersebut, dengan laporan yang belum terverifikasi mengindikasikan bahwa seorang penumpang telah ditembak mati, kata sumber kepada BBC.

Enam orang lainnya yang ada di dalam helikopter tersebut ditahan oleh militan, sementara dua orang dilaporkan berhasil melarikan diri, tambah sumber tersebut.

Helikopter tersebut dalam misi medis ketika mendarat di dekat sebuah desa.

Misi PBB di Somalia mengonfirmasi “insiden penerbangan” pada hari Rabu yang melibatkan helikopter yang dikontrak oleh PBB.

Misi tersebut tidak menyebut al-Shabab, tetapi mengatakan “upaya respons sedang dilakukan”.

Sumber PBB mengatakan kepada BBC bahwa salah satu orang di dalam helikopter adalah warga Somalia, sedangkan delapan orang lainnya berasal dari negara-negara Afrika lainnya dan Eropa.

Warga negara asing termasuk orang yang dilaporkan tewas dan dua orang yang berhasil melarikan diri. Nasib mereka tidak jelas.

Kesembilan orang tersebut, termasuk awak empat orang, adalah kontraktor pihak ketiga, bukan staf PBB. Beberapa di antaranya adalah tenaga medis, kata sumber PBB.

Helikopter tersebut menuju ke kota Wisil dekat garis depan serangan pemerintah terhadap al-Shabab ketika mendarat darurat setelah terkena benda tak teridentifikasi, tambah sumber tersebut.

Pejabat militer Somalia Mayor Hassan Ali mengatakan kepada Reuters pada hari Rabu bahwa pesawat tersebut “mengangkut persediaan medis dan seharusnya mengangkut tentara yang terluka dari wilayah Galgudud”.

Al-Shabab menguasai sebagian besar wilayah selatan dan tengah Somalia.

Kelompok tersebut berafiliasi dengan al-Qaeda dan telah melakukan pemberontakan brutal selama hampir 20 tahun.

MEMBACA  Inilah setiap model iPhone yang akan menerima pembaruan iOS 18 dari Apple (dan model mana yang tidak dapat)

Program Pangan Dunia PBB (WFP) memposting di media sosial pada malam Rabu bahwa pesawat tersebut “bukan pesawat WFP atau pesawat Layanan Udara Kemanusiaan PBB dan tidak ada personel WFP di dalamnya”.

WFP menambahkan bahwa sebagai tindakan pencegahan, penerbangan mereka di area tersebut telah sementara dihentikan.

Pemerintah Somalia dalam beberapa bulan terakhir telah meningkatkan perlawanannya terhadap kelompok yang terkait dengan al-Qaeda tersebut.