Senapan ini terbuat dari 85% komponen yang diproduksi secara nasional, dengan tujuan untuk mencapai kapabilitas manufaktur domestik penuh dalam beberapa tahun mendatang.
Kolombia telah meluncurkan senapan baru produksi domestik mereka, ‘Miranda,’ pekan ini, sebagai langkah besar pertama dalam meninggalkan senjata buatan Israel, menurut laporan Agence France-Presse pada Senin.
Senapan ini terdiri atas 85% komponen yang diproduksi lokal, dengan capaian kemampuan manufaktur domestik penuh diharapkan terwujud dalam beberapa tahun ke depan.
Menurut AFP, Miranda diproduksi oleh produsen senjata milik negara Indumil, yang bertujuan memproduksi 400.000 pucuk senapan dalam kurun waktu lima tahun.
Manajer Indumil dan Kolonel Purnawirawan Javier Carmago menyampaikan kepada AFP bahwa mereka ingin “secara bertahap menggantikan senjata yang kini digunakan oleh angkatan bersenjata.”
Saat memperkenalkan senapan baru tersebut, Kementerian Pertahanan menjelaskan bahwa ia memiliki berbagai peningkatan dibandingkan model Galil ACE buatan Israel yang saat ini digunakan, termasuk berat yang lebih ringan dan ketahanan lebih besar terhadap kondisi ekstrem.
Seorang pendukung Israel mengibarkan bendera dalam sebuah unjuk rasa, menyusul serangan terbesar Hamas terhadap Israel dalam beberapa tahun terakhir, di Bogota, Kolombia, 9 Oktober 2023. (credit: REUTERS/LUISA GONZALEZ)
Menurut Menteri Pertahanan Kolombia Iván Velásquez, senapan Miranda, yang dinamai untuk menghormati Jenderal Francisco de Miranda, merepresentasikan kemajuan negara dalam mengurangi ketergantungan terhadap pemasok eksternal.
Nama senapan tersebut, yang dipilih oleh Presiden Kolombia Gustavo Petro, konon belum diterima secara formal oleh militer.
“Lihatlah senapan Kolombia ini, ia harus dinamai Miranda. Jenderal Miranda, yang pergi ke Eropa untuk mempelajari teknik militer dan jatuh cinta, kembali dari Eropa dengan membawa gagasan tentang Republik, kemerdekaan, dan kebebasan: Miranda,” tulis Petro di X/Twitter.
Kolombia memutuskan hubungan diplomatik dengan Israel pada Mei 2024.
Petro mengumumkan pada Mei 2024 bahwa negaranya akan memutus hubungan diplomatik dengan Israel. Kedua negara memiliki sejarah hubungan yang kuat dan kolaborasi signifikan, terutama dalam perdagangan dan keamanan.
“Di sini di hadapan kalian, pemerintah perubahan, dari presiden republik, mengumumkan bahwa besok kami akan memutus hubungan diplomatik dengan Negara Israel … karena memiliki sebuah pemerintahan, karena memiliki seorang presiden yang genosida,” ujar Petro dalam sebuah rapat akbar Hari Buruh.
The Media Line berkontribusi pada laporan ini.