Kim Jong Un Tekankan Aliansi Pyongyang-Moskwa Saat Kunjungan Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov ke Korea Utara
Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un menyatakan kepada diplomat senior Rusia bahwa Pyongyang siap "memberikan dukungan tanpa syarat" atas segala tindakan Moskwa dalam perang melawan Ukraina, menurut media negara, ketika kedua negara menggelar pembicaraan strategis tingkat tinggi.
Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov sedang berada dalam kunjungan tiga hari ke Korea Utara, yang telah menyediakan pasukan dan senjata untuk perang Rusia di Ukraina serta berjanji memberikan dukungan militer lebih besar seiring upaya Moskwa meraih kemajuan dalam konflik tersebut.
Kim bertemu Lavrov di kota pesisir timur Wonsan, tempat Lavrov dan rekan sejawatnya dari Korea Utara, Choe Son Hui, mengadakan dialog strategis kedua mereka. Keduanya berkomitmen mempererat kerja sama di bawah perjanjian kemitraan yang ditandatangani tahun lalu, termasuk pakta pertahanan bersama.
Menurut Kantor Berita Pusat Korea (KCNA), Kim menyatakan langkah-langkah yang diambil sekutu ini dalam merespons geopolitik global yang terus berubah akan sangat berkontribusi pada perdamaian dan keamanan dunia.
"Kim Jong Un menegaskan kembali bahwa Korea Utara siap mendukung dan mendorong tanpa syarat semua tindakan yang diambil kepemimpinan Rusia terkait penanganan akar penyebab krisis Ukraina," lapor KCNA, menggunakan singkatan resmi negara itu, Republik Rakyat Demokratik Korea.
Kementerian Luar Negeri Rusia membagikan video di Telegram yang memperlihatkan kedua tokoh tersebut bersalaman dan berpelukan.
Pemimpin Korea Utara itu juga menyampaikan "keyakinan teguh bahwa tentara dan rakyat Rusia pasti akan meraih kemenangan dalam menggapai misi suci mempertahankan martabat dan kepentingan dasar negara."
KCNA menyebut keduanya juga membahas "masalah penting untuk melaksanakan kesepakatan hasil pembicaraan puncak bersejarah Korea Utara-Rusia pada Juni 2024."
Hubungan Rusia dan Korea Utara kian erat dalam dua tahun terakhir seiring perang di Ukraina, yang dimulai dengan invasi skala penuh Rusia ke negara tetangganya pada Februari 2022. Pyongyang telah mengerahkan lebih dari 10.000 tentara dan persenjataan untuk mendukung Moskwa.
Kedua negara yang mendapat sanksi berat ini menandatangani kesepakatan militer tahun lalu, termasuk klausul pertahanan bersama, saat kunjungan langka Presiden Rusia Vladimir Putin ke Korea Utara.
Menurut kantor berita Rusia TASS, Lavrov menyampaikan kepada Kim bahwa Putin "berharap untuk melanjutkan kontak langsung dalam waktu dekat."
Sebelum kunjungan ini, Rusia mengumumkan akan membuka penerbangan dua kali seminggu antara Moskwa dan Pyongyang.
Lavrov memuji Wonsan sebagai "tempat wisata yang bagis," seraya menambahkan, "Kami berharap kota ini tak hanya populer di kalangan warga lokal, tapi juga wisatawan Rusia."