Kepala NATO membela pertahanan Ukraina, ekspor rudal jarak jauh

Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg membela hak Ukraina untuk membela diri dan menyambut kiriman senjata jarak jauh dari Perancis dan Inggris ke Ukraina, yang hingga saat ini belum disediakan oleh Jerman.

Penting untuk diingat apa yang terjadi dengan perang Rusia terhadap Ukraina, kata kepala NATO. Hak Ukraina untuk membela diri tercantum dalam Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa, kata Stoltenberg pada hari Senin di sela-sela upacara menyambut Swedia ke NATO.

Negara-negara NATO memiliki hak untuk membantu Ukraina melindungi haknya untuk bela diri dan dukungan militer berkelanjutan untuk Ukraina adalah satu-satunya cara untuk membuat jelas kepada Presiden Rusia Vladimir Putin bahwa ia tidak akan mencapai tujuannya di medan perang, kata Stoltenberg kepada radio Deutschlandfunk.

Stoltenberg menolak komentar pada akhir pekan dari Paus Fransiskus, yang mengatakan kepada penyiar publik Swiss bahwa “pelaku terkuat adalah orang yang “memikirkan rakyat dan memiliki keberanian bendera putih, dan bernegosiasi.”

Menyerah bukan berarti perdamaian bagi Ukraina, kata kepala NATO, tetapi pendudukan Rusia. Tujuan negosiasi haruslah solusi yang menjaga Ukraina sebagai negara berdaulat dan independen.

Harus dibuat jelas kepada Putin bahwa tidak ada gunanya melanggar hukum internasional dan menaklukkan negara lain.

Stoltenberg menyambut kenyataan bahwa beberapa sekutu sudah menyediakan Ukraina dengan sistem senjata jarak jauh. Dia mengutip rudal jelajah Storm Shadow dan Scalp dari Inggris dan Perancis sebagai contoh.

Jerman hingga saat ini belum menyediakan rudal jelajah Taurus jarak jauh, meskipun ada diskusi besar mengenai pengiriman senjata canggih tersebut.

Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg berbicara selama konferensi pers dengan Perdana Menteri Swedia Ulf Kristersson (Tidak Terlihat) setelah sebuah upacara untuk menandai aksesi Swedia ke NATO di markas NATO. -/NATO/dpa

MEMBACA  Rapat Kamis: Bagaimana ‘Monster Amerika’ Beroperasi di Afghanistan

(L-R) Kepala Staf Pertahanan Swedia Jenderal Micael Byden, Putri Mahkota Swedia Victoria, Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg, Perdana Menteri Swedia Ulf Kristersson, dan Perwakilan Tetap NATO Axel Wernhoff berbicara selama konferensi pers selama upacara untuk menandai aksesi Swedia ke NATO di markas NATO. -/NATO/dpa