Anthony Zurcher
Koresponden Amerika Utara
Simak pandangan Anthony tentang apa arti RUU besar ini bagi presiden dan agendanya.
Donald Trump meraih kemenangan legislatif besar pertamanya dalam masa jabatan kepresidenan keduanya. RUU "besar dan indah" ini, sebutannya, adalah paket kebijakan luas yang mencakup banyak bagian kunci agendanya—memenuhi janji kampanye yang ia buat.
Namun, ini juga mengandung benih risiko politk bagi presiden dan partainya. Fakta bahwa Trump dan timnya berhasil mengantarkan RUU ini melewati Kongres meski mayoritas tipis di DPR dan Senat adalah prestasi tak kecil.
Keberhasilan ini mengharuskan dia dan sekutunya merangkul anggota Partai Republik yang berfokus pada pengurangan anggaran pemerintah, juga kaum moderat yang khawatir dengan pemotongan program sosial.
Ketika sesi Kongres dimulai Januari lalu, muncul keraguan apakah Partai Republik di DPR bahkan bisa menyetujui mengembalikan Mike Johnson ke kursi ketua, apalagi menyepakati RUU besar. Tapi mereka sepakat—begitu juga dengan Partai Republik di Senat yang terkenal sulit dikendalikan.
Paket anggaran yang disetujui mengalokasikan sekitar $150 miliar untuk keamanan perbatasan, pusat detensi, dan petugas imigrasi. Tambahan $150 miliar lagi untuk pengeluaran militer, termasuk program pertahanan misil "kubah emas" presiden.
Namun, angka terbesar ada di pemotongan pajak dalam RUU ini—total lebih dari $4,5 triliun dalam 10 tahun. Beberapa adalah pemotongan yang pertama kali diberlakukan di masa jabatan pertama Trump dan seharusnya kadaluarsa sebelum RUU ini menjadikannya permanen. Lainnya, seperti penghapusan pajak tip dan lembur, adalah janji kampanye 2024 yang kini dijalankan tapi akan berakhir pada 2028.
Semua ini menambah utang baru besar bagi AS. Gedung Putih berargumen bahwa pemotongan pajak akan memicu pertumbuhan ekonomi yang menghasilkan pendapatan baru, bersama dengan tarif. Tapi proyeksi eksternal menunjukkan RUU ini akan menambah utang AS lebih dari $3 triliun.
Seperti dikritik Senator Rand Paul, RUU ini menaikkan batas utang federal sebesar $5 triliun—tindakan yang tak perlu jika Gedung Putih benar-benar yakin pada proyeksi anggaran mereka. Paul dan Elon Musk memperingatkan bahwa utang besar ini akan membebani pemerintah saat pembayaran bunga mengurangi belanja lain dan menaikkan suku bunga.
Senator Thom Tillis yang menolak RUU ini punya peringatan berbeda untuk Trump dan partainya. Dalam pidato keras di Senat, ia menuduh presiden mengingkari janji pada pendukungnya—dengan pemotongan $1 triliun untuk Medicaid, program asuransi kesehatan pemerintah untuk warga miskin.
"Partai Republik akan buat kesalahan di kesehatan dan khianati janji," katanya, menyebut lebih dari 660.000 orang di Carolina Utara akan "terlempar" dari Medicaid.
Setahun setelah Trump meraih dukungan kelas pekerja—termasuk minoritas yang biasanya mendukung Demokrat—RUU ini akan menyebabkan 12 juta warga AS kehilangan Medicaid dalam 10 tahun, menurut Congressional Budget Office.
Demokrat bersiap menyerang Republik karena memotong layanan sosial demi pemotongan pajak untuk orang kaya. Meski pemotongan baru berlaku setelah pemilu tengah periode, Demokrat akan ingatkan pemilih dampak keputusan Republik.
Trump bersiap untuk acara penandatanganan RUU pada 4 Juli—Hari Kemerdekaan AS—dan akan pamer kemampuannya memerintah tidak hanya lewat perintah eksekutif, tapi juga undang-undang baru.
Tapi pertarungan mendefinisikan manfaat—dan konsekuensi—RUU ini baru dimulai.