BERITA BEREKMBANG: BERITA BERKEMBANG
La Libertad Avanza unggul dalam perolehan suara secara nasional, begitu pula di provinsi Buenos Aires, berdasarkan hasil sementara dan penghitungan media.
Diterbitkan Pada 27 Okt 202527 Okt 2025
Klik di sini untuk membagikan di media sosial
share2
Partai Presiden Argentina Javier Milei berhasil meraih kemenangan mengejutkan dalam pemilu legislatif hari Minggu, menurut hasil penghitungan suara sementara, sebuah langkah yang meningkatkan kemampuan pemerintahannya untuk melanjutkan reformasi ekonomi.
Partai Milei, La Libertad Avanza, memperoleh 41,5 persen suara di provinsi Buenos Aires, dibandingkan dengan 40,8 persen untuk koalisi oposisi Peronis, berdasarkan hasil resmi.
Rekomendasi Cerita
daftar 4 itemakhir daftar
Secara nasional, La Libertad Avanza memenangkan 40,84 persen suara dalam pemilihan untuk kursi DPR, menurut penghitungan media lokal yang menggunakan angka dari otoritas pemilu.
Hasil yang dilaporkan secara luas juga menunjukkan bahwa partai Milei memenangkan enam dari delapan provinsi yang memilih untuk memperbarui sepertiga kursi Senat.
Dalam pemilihan hari Minggu tersebut, warga Argentina memilih hampir setengah dari kursi di DPR, dan untuk sepertiga kursi di Senat.
Milei berhasrat untuk memperkuat posisi minoritas kecilnya di Kongres dan mempertahankan dukungan dari Presiden Amerika Serikat Donald Trump.
Pada awal bulan ini, Washington berkomitmen untuk potensi bailout senilai $40 miliar, termasuk tukar menukar mata uang senilai $20 miliar untuk menstabilkan nilai peso, dan sebuah “fasilitas” kemungkinan senilai $20 miliar.
Namun Trump telah mengancam akan menarik diri jika sekutu populisnya tersebut mengalami performa yang buruk, dengan memperingatkan bahwa “jika dia tidak menang, kami tidak akan membuang-buang waktu kami, karena Anda memiliki seseorang yang filosofinya tidak memiliki peluang untuk membuat Argentina kembali hebat”.
Rencana bailout Trump telah membuat geram para petani AS yang sedang berjuang di tengah perang dagangnya dengan Tiongkok, dan banyak yang mempertanyakan kredensial “America First”-nya.