Lembaga peradilan Iran telah mengeksekusi para kuli angkut suku Kurdi dengan tuduhan seperti “moharebeh” (permusuhan terhadap Tuhan) dan “efsad-e fel-arz” (kerusakan di muka bumi).
Pengadilan Iran memerintahkan eksekusi tiga kuli angkut Kurdi pada hari gencatan senjata antara Israel dan Iran diumumkan, dilaporkan oleh situs BBC Persia pada Jumat, mengutip keluarga salah satu korban yang bersikeras bahwa dia tidak bersalah.
Menurut laporan, ketiganya ditangkap dua tahun lalu dengan tuduhan berkolaborasi dengan Mossad, karena diduga menyelundupkan peralatan untuk pembunuhan pejabat Iran.
Lembaga peradilan terus menangkap puluhan pengungsi Afghanistan, kuli angkut Kurdi, dan warga Iran atas tuduhan “moharebeh” dan “efsad-e fel-arz”, yang keduanya bisa dihukum mati.
“Kalau seseorang bersalah, apakah mereka akan pergi sendiri ke tempat yang mereka tahu akan ditangkap? Dia tidak bersalah,” klaim sepupu salah satu yang dieksekusi.
Putri salah satu kuli angkut yang dieksekusi meminta Pemerintah Otonomi Kurdistan (KRG) di Irak utara membantu memulangkan jenazah ayahnya.
Keluarganya menyatakan tidak akan percaya eksekusi itu sampai melihat jenazahnya sendiri.
Seorang penyelundup alkohol Kurdi memimpin kuda-kuda bermuatan kotak minuman keras untuk diselundupkan ke Iran dari perbatasan Kurdistan Irak pada 8 Mei 2017; ilustrasi. (kredit: YOUNES MOHAMMAD/Middle East Images/AFP via Getty Images)
Namun, KRG mengatakan pada BBC bahwa mereka belum menerima permintaan resmi untuk bantuan pemulangan jenazah.
Kuli angkut Kurdi sering bekerja di perbatasan KRG dan Iran, mengangkut barang yang biasanya sudah terbungkus rapat. Mereka tidak membuka paket karena pembeli Iran hanya menerima barang yang belum dibuka, menurut BBC.
“Sekalipun klaim Republik Islam benar, dan para kuli ini membawa peralatan Mossad, Mossad tidak akan memberi tahu bahwa itu untuk pembunuhan. Mossad bisa sembunyikan bahan peledak di pager, apalagi di kotak rokok atau parfum,” kata pejabat keamanan KRG pada BBC.
“Tidak ada bukti peralatan diselundupkan dari Kurdistan ke Iran. Mossad memiliki pengaruh tinggi di Iran dan tidak perlu kuli dari desa perbatasan,” tambahnya.
Ketiga warga Kurdi itu dituduh membawa peralatan yang digunakan Mossad untuk membunuh ilmuwan nuklir Mohsen Fakhrizadeh.
Organisasi HAM kecam eksekusi di Iran
Organisasi hak asasi manusia khawatir eksekusi ini lebih bertujuan “meneror masyarakat” Iran ketimbang menghukum pelaku kejahatan, menyusul serangan udara Israel bulan Juni.
Ketiga warga Kurdi dieksekusi “tanpa pengadilan adil dan berdasarkan pengakuan di bawah penyiksaan,” kata Direktur Iran Human Rights, Mahmood Amiry-Moghaddam, dikutip BBC.
Aktivis juga mengecam eksekusi ini sebagai “terburu-buru dan tidak adil.”