Empat Pelaut dari Eternity C Tewas, 10 Ditemukan Hidup, 11 Masih Hilang – Enam Diduga di Tangan Houthi
Pemberontak Houthi di Yaman mencoba menyerang bandara Ben Gurion milik Israel setelah menenggelamkan dua kapal di Laut Merah pekan ini, seiring dengan meningkatnya tekanan militer kelompok itu untuk mendukung rakyat Palestina yang berada di bawah serangan Israel dalam upaya mengakhiri perang di Gaza.
Juru bicara militer Houthi, Yahya Saree, menyatakan pada Kamis bahwa kelompok tersebut telah melaksanakan "operasi militer berkualitas" dengan rudal balistik, setelah militer Israel melaporkan serangan tersebut berhasil dicegat.
Sementara itu, sumber keamanan maritim memberitahu Reuters bahwa Houthi menahan enam awak kapal Eternity C yang dioperasikan oleh Yunani dan berbendera Liberia. Kapal ini diserang oleh kelompok pemberontak pada Senin, menewaskan setidaknya empat pelaut.
Menurut Aspides, satuan tugas angkatan laut Uni Eropa yang berpatroli di Laut Merah, total 25 orang berada di atas kapal Eternity C. Sepuluh awak dilaporkan berhasil diselamatkan hidup-hidup setelah kapal tenggelam pada Selasa, sementara 11 lainnya masih hilang—enam di antaranya diduga telah ditahan Houthi.
Saree mengatakan pada Rabu bahwa Houthi telah "bergerak untuk menyelamatkan sejumlah awak kapal, memberikan perawatan medis, dan mengirim mereka ke lokasi aman."
Kedutaan Besar AS di Yaman membantah hal itu di platform X, menuduh pemberontak telah menculik para awak setelah "membunuh rekan-rekan mereka, menenggelamkan kapal, dan menghambat upaya penyelamatan."
Serangan terhadap Eternity C terjadi sehari setelah Houthi menyerang dan menenggelamkan kapal Magic Seas, melanjutkan kampanye yang dimulai pada November 2023 dan telah menargetkan lebih dari 100 kapal. Seluruh awak Magic Seas berhasil diselamatkan.
Setelah serangan pada Minggu, Houthi menyatakan bahwa kapal-kapal milik perusahaan yang memiliki hubungan dengan Israel adalah "target sah" dan berjanji akan "mencegah navigasi Israel di Laut Merah dan Arab … hingga agresi terhadap Gaza berhenti dan blokade dicabut."
Pada Minggu malam, militer Israel menyerang Yaman, membombardir pelabuhan Hodeidah, Ras Isa, dan as-Salif, serta pembangkit listrik Ras Qantib di pesisir. Houthi membalas dengan menembakkan rudal ke wilayah Israel.
Israel mengklaim serangannya juga mengenai sebuah kapal, Galaxy Leader, yang direbut Houthi pada akhir 2023 dan ditahan di pelabuhan Ras Isa.
Houthi sebelumnya menahan 25 awak dari Galaxy Leader selama 430 hari sebelum membebaskan mereka pada Januari tahun ini.