Kebakaran hebat di barat laut Los Angeles memicu perintah evakuasi bagi ribuan warga pada Jumat, saat cuaca ekstrem panas dan kondisi kering mempercepat penyebarannya.
Api yang dinamakan Canyon Fire ini muncul Kamis sore di perbatasan Ventura dan Los Angeles. Hingga Jumat malam, luasnya meluas dari 30 hektar jadi hampir 5.400 hektar.
Kebakaran telah sebagian terkendali, dengan 28% perimeternya di bawah kontrol menjelang akhir Jumat, kata pejabat. Perintah evakuasi pun diturunkan jadi peringatan saja.
Jumat malam, seorang petugas pemadam terluka parah saat truknya tergelincir dari tebing dan jatuh ke lereng berbatu, dilaporkan CBS, mitra media BBC di AS.
Meski panas ekstrem dan kekeringan sempat menyulitkan penanganan, Kabupaten Ventura menyatakan bahwa “kondisi cuaca yang membaik” memungkinkan petugas membuat “kemajuan baik dalam memadamkan api.”
Sekitar 400 petugas masih berjuang memadamkan api hingga Jumat malam.
Otoritas menyatakan api masih aktif dan bergerak ke timur menuju Castaic di Los Angeles County.
Dengan prediksi suhu mencapai 100°F (37,7°C) dalam hari-hari mendatang, warga diminta tetap waspada.
Di Santa Clarita, salah satu wilayah terdampak, warga diimbau menjauhi area kebakaran.
“Jika berada di Santa Clarita, Hasley Canyon, atau Val Verde, patuhi perintah evakuasi—tunggu perintah petugas, segera pergi bila diperintahkan. Jangan nekat mempertaruhkan nyawa,” tulis Supervisor LA County Kathryn Barger di X pada Jumat.
Menurut California Department of Forestry and Fire Protection (Cal Fire), Canyon Fire adalah salah satu dari beberapa kebakaran aktif di negara bagian itu.
Gifford Fire, kebakaran terbesar di California saat ini, telah melalap hampir 100.000 hektar di San Luis Obispo dan Santa Barbara County.
Kebakaran hutan semakin sering terjadi di California, dengan para ahli menyebut perubahan iklim sebagai faktor utama. Musim kebakaran jadi lebih panjang dan merusak akibat cuaca lebih panas serta kering.
Pada Januari tahun ini, Eaton Fire melanda kawasan Altadena di utara Los Angeles, menewaskan sedikitnya 31 orang dan menghancurkan ribuan bangunan.