Kapal Komersial Diserang di Laut Merah, Diduga oleh Kelompok Houthi
United Kingdom Maritime Trade Operations (UKMTO) melaporkan bahwa kapal tersebut sedang mengalami kebocoran setelah menjadi sasaran tembakan senjata api dan granat yang diluncurkan roket.
Sebuah kapal komersial di Laut Merah diserang oleh sejumlah perahu kecil yang menembakkan granat berpeluncur roket dan senjata otomatis ke arah kapal. Menurut UKMTO, serangan terjadi sekitar 94 km (51 mil laut) di barat daya pelabuhan Hodeidah, Yaman.
“Kapal dihampiri oleh beberapa kapal kecil yang kemudian membuka tembakan menggunakan senjata ringan dan granat mandiri. Tim keamanan bersenjata membalas tembakan, dan situasi masih berlangsung,” jelas UKMTO, yang dioperasikan oleh Angkatan Laut Kerajaan Inggris.
UKMTO menyatakan serangan tersebut memicu kebakaran di kapal, dan kapal mulai kemasukan air pada Minggu malam saat awak bersiap untuk meninggalkan kapal.
“Otoritas tengah menyelidiki,” ujar mereka, dan kemudian menambahkan bahwa kapal terbakar setelah “dihantam proyektil tidak dikenal.”
Sebuah pernyataan menyebut, “UKMTO telah mendapat konfirmasi dari Petugas Keamanan Perusahaan bahwa kapal kemasukan air dan awak bersiap untuk evakuasi.”
Sumber keamanan maritim mengidentifikasi kapal tersebut sebagai Magic Seas, kapal barang berbendera Liberia milik Yunani.
Perusahaan keamanan maritim Inggris, Ambrey, dalam pernyataannya menyebut kapal diserang oleh empat kendaraan permukaan tak berawak (USV).
“Dua USV menabrak sisi kiri kapal, merusak kargo kapal,” tambah Ambrey.
Meski belum ada yang mengklaim tanggung jawab, Ambrey mengatakan serangan ini sesuai dengan "profil target Houthi yang telah dikenal".
Kelompok bersenjata Houthi yang berbasis di Yaman mulai menargetkan kapal-kapal di Laut Merah tak lama setelah perang Israel di Gaza dimulai pada Oktober 2023. Menurut mereka, serangan ini dilakukan untuk membela warga Palestina di wilayah yang terkepung.
Sejak November 2023, Houthi telah melancarkan lebih dari 100 serangan terhadap kapal komersial, mengganggu pengiriman global dan memaksa perusahaan mengubah rute.
Kampanye mereka meluas dengan menyasar kapal-kapal yang terkait AS dan Inggris setelah kedua negara melakukan serangan militer pada Januari 2024.
Pada Mei, Houthi dan AS sepakat gencatan senjata yang menghentikan serangan terhadap kapal AS. Namun, Houthi bersumpah akan terus menarget kapal-kapal terkait Israel.
Kampanye baru Houthi terhadap pengiriman bisa kembali menarik pasukan AS dan Barat ke wilayah ini.
Ini terjadi di momen sensitif di Timur Tengah saat gencatan senjata di Gaza masih belum pasti, sementara Iran mempertimbangkan untuk memulai kembali negosiasi program nuklirnya setelah serangan udara AS ke situs atom paling rahasianya.