Konvoi bantuan dilaporkan sudah lebih dekat ke Gaza dibandingkan dengan konvoi Madleen yang dihadang oleh pasukan Israel bulan lalu.
Aktivis di atas kapal Handala mengatakan pada Sabtu bahwa mereka sedang mendekati pantai Gaza dan telah melewati titik di mana konvoi Madleen dihentikan bulan kemarin.
Kapal ini berangkat dari Italia awal minggu ini. “Dunia sedang memperhatikan,” ujar para aktivis. Konvoi bulan lalu menjadi sorotan karena kehadiran aktivis pro-Palestina, Greta Thunberg.
Angkatan Laut Israel bersiap mencegat kapal tersebut, yang pada Sabtu siang berjarak sekitar 200 kilometer dari Gaza.
“Konvoi ini adalaah tindakan kolektif nurani,” kata Huwaida Arraf, pengacara HAM, pendiri International Solidarity Movement, dan anggota komite pengarah “Freedom Flotilla.” Kapal ini dinamai berdasarkan karakter kartun Palestina ternama, “Handala,” yang digambarkan sebagai “anak pengungsi tanpa alas kaki, pencari keadilan, yang bersumpah tidak akan berpaling hingga Palestina merdeka.”
Perjalanan sebelumnya kapal Handala
Pada 2023 dan 2024, kapal Handala berlayar ke berbagai pelabuhan di Eropa dan Inggris, “menembus blokade media dan membangun solidaritas global melalui acara publik, instalasi seni, dan edukasi politik.”
Karakter Handala yang menjadi nama kapal. (kredit: SECTION 27A COPYRIGHT ACT)
Kapal ini berangkat dari pelabuhan Gallipoli, Italia, pada Minggu sebagai bagian dari konvoi protes internasional yang tujuannya, menurut penyelenggara, adalah memecah blokade Israel di Gaza dan menunjukkan solidaritas dengan penduduknya. Perjalanan ini diperkirakan berlangsung sekitar sepuluh hari.
Sebelum keberangkatan, digelar upacara perpisahan di pelabuhan yang dihadiri ratusan pendukung yang mengibarkan bendera Palestina dan menyerukan agar kapal diperbolehkan mencapai tujuannya. Menurut penyelenggara, konvoi ini bertujuan meningkatkan kesadaran dunia akan krisis kemanusiaan parah di Gaza serta mengirimkan bantuan darurat.
Salah satu kru Handala adalah Jacob Berger, aktor berusia 40 tahun, kreator konten viral, dan aktivis Yahudi-Amerika anti-Israel, yang mulai viral di media sosial pada 2017 berkat video komedi sketsanya.
Jerusalem Post Staff turut berkontribusi dalam laporan ini.