Kantong Teh Berisi Narkoba Kerap Terdampar di Pantai Pulau Jeju

Penjaga Pantai Jeju

Sekitar 28kg ketamin, terbungkus foil dan berlabel karakter Cina untuk ‘teh’, telah ditemukan dalam dua bulan terakhir.

Sejak September, warga di pulau Jeju, Korea Selatan, kerap menjumpai bungkusan kecil yang mirip kantong teh Cina terdampar di pantai. Namun setelah diperiksa lebih lanjut, ternyata isinya adalah ketamin.

Sekitar 28kg narkotika tersebut, terbungkus foil dan dilabeli karakter Cina ‘teh’, telah ditemukan dalam setidaknya delapan kali kesempatan, menurut polisi.

Ketamin digunakan sebagai anestetik dalam prosedur medis, tetapi penggunaan rekreasinya ilegal di Korea Selatan. Penyalahgunaannya dapat menyebabkan kerusakan fisik dan mental yang parah, termasuk pada jantung dan paru-paru.

Penjaga Pantai Jeju telah membentuk tim khusus untuk menelusuri rute laut dan darat yang memungkinkan yang digunakan narkoba ini memasuki negara tersebut.

Otoritas juga telah memperingatkan warga untuk tidak menyentuh atau membuka benda mencurigakan apapun yang ditemukan di sepanjang pantai, dan sebagai gantinya diminta untuk melaporkan penemuan tersebut kepada polisi.

Pada 15 Oktober, seorang pembersih pantai menemukan 20kg "narkoba kantong teh" ini—yang merupakan temuan terbesar dalam dua bulan terakhir—di sepanjang pesisir Seogwipo di Jeju bagian selatan.

Awal pekan ini, sebuah tim yang terdiri dari lebih dari 800 personel tentara, polisi, dan relawan sipil dikerahkan untuk menyisir pantai-pantai di Kota Jeju, sepanjang pesisir utara pulau wisata tersebut, seperti dilaporkan Korea JoongAng Daily.

Menurut koran nasional tersebut, para penyelidik kini berfokus pada kemungkinan bahwa narkoba ini hanyut ke Jeju melalui arus laut.

Dikutip pula pernyataan kepala unit narkotika Penjaga Pantai yang menyatakan bahwa penemuan serupa "narkoba kantong teh" juga telah terjadi di Pohang, kota lain di Korea Selatan, dan di pulau Tsushima, Jepang.

MEMBACA  Gus Miftah Ditegur oleh Mayor Teddy karena Mencela Penjual Es Teh saat Berbicara

News1

Sebuah tim beranggota lebih dari 800 personel tentara, polisi, dan relawan sipil dikerahkan untuk menyisir pantai-pantai di Kota Jeju.

Warga Jeju telah menyatakan kekhawatiran atas keberadaan narkoba ilegal di garis pantai mereka.

"Saya sering membawa anak-anak ke pantai ini," kata Kim, seorang warga yang menyaksikan operasi pencarian besar-besaran di Kota Jeju minggu ini. "Melihat begitu banyak orang mencari narkoba sangatlah menakutkan. Saya merinding membayangkan jika anak-anak menyentuh hal semacam itu," tutur Kim kepada Korea JoongAng Daily.

Warga lainnya, Hyun, menginginkan agar otoritas fokus pada "menghentikan lebih banyak [narkoba] agar tidak hanyut masuk".

Yoon Heung-hee, seorang profesor di departemen kecanduan narkoba dan alkohol Universitas Hansung, menduga ada sindikat yang lebih besar di balik paket-paket ketamin ini.

Dia menjelaskan bahwa beberapa sindikat menggunakan metode "sea bump" untuk mengangkut narkotika, yang melibatkan pembuangan bungkusan narkoba yang dilengkapi pelacak ke laut untuk diambil kembali di kemudian hari.

Kelompok kriminal mungkin berusaha menyelundupkan narkoba melintasi Korea Selatan via Jeju dengan "memanfaatkan kelonggaran inspeksi di bandara dan pelabuhan," Profesor Yoon mengatakan kepada The Hankyoreh, sebuah koran lokal lainnya.

Pelaporan tambahan oleh Suhnwook Lee di Seoul.