Perdana Menteri Prancis yang baru saja ditunjuk kembali, Sébastien Lecornu, mengumumkan kabinet barunya pada Minggu malam, menurut pengumuman dari Istana Élysée. Langkah ini diambil di tengah tekanan yang meningkat untuk menstabilkan pemerintahan dan meloloskan anggaran yang krusial.
Sejumlah portfolio kunci dalam Kabinet tetap dipegang oleh para petahana.
Lecornu mempertahankan Menteri Luar Negeri Jean-Noël Barrot, Menteri Kehakiman Gérald Darmanin, serta Menteri Ekonomi dan Keuangan yang baru, Roland Lescure, yang baru saja diangkat seminggu lalu.
Mantan menteri ketenagakerjaan, Catherine Vautrin, akan menjabat sebagai menteri pertahanan, sebuah posisi yang sebelumnya dipegang oleh Lecornu.
Prefek Polisi Paris, Laurent Nuñez, akan menjadi menteri dalam negeri yang baru.
Tugas membentuk pemerintahan baru di Prancis menghadapi tekanan berkelanjutan seiring rencana kehadiran Presiden Emmanuel Macron dalam KTT Gaza di Mesir pada Senin, yang membuatnya absen pada momen yang genting.
Lecornu, yang mendapatkan kembali jabatannya pada Jumat setelah beberapa hari mengundurkan diri, harus menyusun kabinet baru sebelum Senin agar anggaran 2026 dapat diajukan usai rapat kabinet di hari yang sama.
Jika tenggat waktu ini terlewat, Prancis berisiko memasuki tahun baru tanpa anggaran yang disetujui, yang akan membebani keuangan publik yang sudah tegang sebelumnya.
Sejumlah partai oposisi telah mengumumkan rencana untuk mengajukan mosi tidak percaya, bahkan sebelum pemerintahan baru diumumkan, sementara yang lain mengatakan keputusan mereka bergantung pada janji Lecornu untuk mengubah arah politik.
Apakah perdana menteri dapat bertahan dari tantangan ini masih belum pasti. Pemungutan suara mengenai kepercayaan dapat berlangsung paling cepat pada Kamis.