Kanselir Jerman Friedrich Merz pada hari Jumat mengumumkan penundaan ekspor peralatan militer ke Israel yang mungkin digunakan di Jalur Gaza, menyusul keputusan pemerintah Israel untuk memperluas operasi di wilayah pesisir tersebut.
Langkah ini menjadi langkah besar bagi Berlin, yang selama ini merupakan salah satu pendukung terkuat Israel sejak serangan 7 Oktober 2023 dan berulang kali memblokir inisiatif UE untuk menjatuhkan sanksi atas situasi kemanusiaan yang memprihatinkan di Gaza.
“Pemerintah Jerman tetap sangat prihatin dengan penderitaan berkelanjutan penduduk sipil di Jalur Gaza,” ujar Merz dalam sebuah pernyataan.
“Dengan ofensif yang direncanakan, pemerintah Israel memikul tanggung jawab lebih besar daripada sebelumnya” dalam menyediakan bantuan bagi penduduk sipil di wilayah tersebut, tambah Merz.
Sang kanselir menegaskan bahwa Israel memiliki “hak untuk mempertahankan diri dari teror Hamas” dan bersikeras bahwa pembebasan sandera serta negosiasi terarah untuk gencatan senjata tetap menjadi prioritas tertinggi Jerman.
Namun Merz mengatakan keputusan melancarkan ofensif baru, yang disetujui Kabinet Keamanan Israel semalam, semakin menyulitkan pencapaian tujuan Israel dalam perang.
“Dalam keadaan ini, pemerintah Jerman tidak akan mengizinkan ekspor peralatan militer apa pun yang mungkin digunakan di Jalur Gaza hingga pemberitahuan lebih lanjut,” tambahnya.
Jerman selama ini konsisten menolak pelarangan ekspor militer ke Israel selama konflik dengan kelompok Islamis Hamas Palestina.
Antara 7 Oktober 2023 hingga 13 Mei 2025, Berlin menyetujui pengiriman senjata dan peralatan militer senilai €485,1 juta ($564,8 juta) ke Israel, menurut data Kementerian Ekonomi.
Wakil Kanselir Lars Klingbeil mendukung keputusan penundaan ekspor tersebut pada hari Jumat.
“Kami berdiri dalam solidaritas penuh dengan Negara Israel, tetapi kesalahan harus disebut dan dipermalukan,” katanya.
Penderitaan kemanusiaan di Gaza tidak tertahankan, dan pemerintah Israel memikul tanggung jawab besar atas situasi tersebut, papar Klingbeil yang juga menjabat sebagai menteri keuangan.
“Karena itu, bantuan kemanusiaan sekarang harus diperbolehkan masuk ke Gaza secepat dan seluas mungkin,” tegasnya.
Baik Klingbeil maupun Merz juga menekankan bahwa Jerman menentang segala upaya pemerintah Israel untuk mencaplok Tepi Barat.