Pembicara dalam upacara peringatan di memorial Plötzensee di Berlin, tempat kediktatoran Nazi Jerman melakukan banyak eksekusi, pada Minggu memperingatkan bahaya amnesia sejarah di tengah kebangkitan sayap kanan.
“Kita hari ini kembali melihat […] bagaimana racim kebencian, rasisme, dan eksklusi merasuk dan terlihat dalam kekasaran sosial, terutama dalam bahasa, melalui kekerasan dan permainan sengaja dengan citra propaganda Nazi,” ucap Matthias Brandt, putra mantan kanselir Willy Brandt.
Brandt menjadi pembicara utama dalam acara yang menandai 81 tahun percobaan pembunuhan terhadap diktator Nazi Adolf Hitler pada 1944, sekitar setahun sebelum berakhirnya Perang Dunia II.
Ia menyebut sejumlah istilah rasis yang digunakan Nazi, mencatat bahwa mereka semakin sering dipakai lagi. Tidak berbuat apa-apa untuk melawan ini berarti memilih berpaling dan membiarkan segalanya berjalan sendiri, ia memperingatkan.
Willy Brandt melarikan diri ke Norway saat muda pada 1933 untuk menghindari persekusi Nazi. Ia kemudian kembali ke Jerman dan terpilih sebagai kanselir memimpin pemerintahan sayap kiri-tengah pada 1969.
Menteri Hukum Stefanie Hubig menyatakan bahwa Jerman tidak boleh lagi menjadi sumber horor seperti yang dihasilkan pada 1930-an. “Ini tanggung jawab kita semua yang lahir dari hutang sejarah ini,” ujarnya.
“Kita harus dan wajib berkata lebih tegas dan lantang, kita tidak akan membiarkan hukum atau demokrasi dihancurkan lagi,” tegasnya.
Pada 20 Juli 1944, Claus Schenk Graf von Stauffenberg mencoba menjatuhkan rezim Nazi dengan menanam bom di markas militer Hitler di front timur.
Setelah rencana gagal, Stauffenberg dan tiga lainnya dieksekusi hari itu juga, dan rezim Nazi melakukan gelombang eksekusi terhadap mereka yang dicurigai terlibat dalam rencana menjatuhkan rezim.
Kai Wegner, Wali Kota Berlin, berbicara di Memorial Berlin-Ploetzensee pada Hari Peringatan Nasional Perlawanan terhadap Tirani Sosialis Nasional. Pemerintah Federal dan Bundeswehr menghormati perlawanan terhadap tirani Nazi dengan upacara dan peletakan karangan bunga. Hari ini memperingati kegagalan percobaan pembunuhan Adolf Hitler pada 20 Juli 1944. Christophe Gateau/dpa