Jaksa Agung AS Pam Bondi Beradu Argumen dengan Para Pengkritik dalam Sidang Penting Senat

Para Demokrat di komite Senat memberikan interogasi tajam terkait kepemimpinannya di Departemen Kehakiman. Ia membalas dengan dukungan dari Partai Republik.

Dipublikasikan pada 8 Okt 2025

Jaksa Agung Amerika Serikat Pam Bondi menghadapi serangkaian pertanyaan keras dalam sidang Komite Yudisial Senat. Para Demokrat menuduhnya memolitisasi Departemen Kehakiman (DOJ), sementara kaum Republik mendukung penuh komitmennya untuk mengembalikan misi inti penegakan hukum.

Dalam penampilan pertamanya di hadapan komite yang dikendalikan Republik sejak mantan Direktur FBI James Comey dijerat kasus hukum, Bondi membela arah departemen di bawah kepemimpinannya. Ia menyatakan tekadnya untuk mengakhiri "penggunaan Keadilan sebagai senjata" dan kembali fokus pada penanganan kejahatan kekerasan.

Ia menegaskan DOJ kini "kembali ke misi utama memerangi kejahatan sesungguhnya," dengan menunjukkan peningkatan aktivitas federal di Washington, DC dan Memphis, Tennessee.

Bondi juga membenarkan pengiriman pasukan Garda Nasional ke kota-kota seperti Chicago dan Portland, dengan alasan pemerintah setempat gagal melindungi warga. Ia mengaitkan tantangan dalam penegakan keamanan publik dengan shutdown pemerintah yang berlarut, menyalahkan Demokrat karena dianggap melemahkan kesiapan penegak hukum.

Salah satu momen kritis sidang terjadi ketika Bondi membenarkan penuntutan terhadap Comey, kritikus lama Presiden Donald Trump. Comey menghadapi tuduhan membuat pernyataan palsu dan menghalangi Kongres terkait kesaksiannya di tahun 2020. Para Demokrat mendesak apakah penuntutan ini murni pertimbangan independen atau hasil tekanan politik. Bondi menolak menjawab pertanyaan tentang komunikasi tertutup dengan Gedung Putih, menyebutnya "urusan personal".

Berkas Jeffrey Epstein menjadi titik panas lain dalam sidang. Bondi berulang kali menolak menjelaskan alasan pembalikan keputusannya untuk merilis dokumen. Ia justru menuduh senator-senator Demokrat menerima donasi kampanye dari afiliasi pelaku kejahatan seksual yang telah meninggal tersebut.

MEMBACA  Israel menggerakkan puluhan ribu prajurit cadangan untuk Gaza

Para Demokrat juga mendesaknya terkait tuduhan bahwa penasihat perbatasan Trump, Tom Homan, menerima $50.000 tunai dari agen bawah tanah tahun lalu, sebelum administrasi sekarang berkuasa. Bondi menyatakan keputusan menghentikan penyelidikan telah diambil sebelum masa jabatannya, dan enggan mengonfirmasi apakah uang tersebut telah disita.

Senator Dick Durbin dari Illinois, pimpinan Demokrat di komite tersebut, berulang kali menuduh Bondi menjadikan DOJ sebagai alat politik. "Lembaga penegak hukum utama negara kita telah menjadi tameng bagi presiden dan sekutunya saat mereka melakukan pelanggaran," tegasnya. Senator tersebut mengklaim Bondi "telah mengubah Departemen Kehakiman secara fundamental dan meninggalkan noda hitam dalam sejarah Amerika."

Di bawah kepemimpinan Bondi, sejumlah divisi kunci seperti hak sipil mengalami gelombang pengunduran diri, dan jaksa profesional yang terlibat investigasi terkait Trump atau serangan 6 Januari di Kapitol telah dialih tugaskan.

Sebuah surat terbuka dari hampir 300 mantan pegawai DOJ yang dirilis tepat sebelum sidang memperingatkan bahwa administrasi kini "menghancurkan struktur kerja yang telah dibangun lama" dan mendesak pengembalian pada norma-norma kelembagaan.

Para anggota komite dari Partai Republik umumnya membela tindakan Bondi, dengan menyatakan bahwa DOJ di bawah administrasi Biden sebelumnya—yang pernah menjerat Trump dalam dua kasus pidana—lah yang sebenarnya telah dijadikan senjata politik. Ketua Komite Yudisial Senat Chuck Grassley memuji Bondi karena menata ulang prioritas dan menegaskan bahwa penegakan hukum membutuhkan arah baru.