“Aku mau lawan yang lebih tangguh, aku ingin jadi juara dunia,” ujar Paul dalam tantangannya ke mantan dan petinju kelas berat WBC saat ini.
Selebritas petinju Jake Paul berhasil mengalahkan mantan juara kelas menengah tinju Julio Cesar Chavez Jr melalui keputusan bulat dalam pertarungan kelas cruiserweight di California, Amerika Serikat.
Petarung berusia 28 tahun yang awalnya dikenal sebagai influencer YouTube ini mengalahkan lawannya dengan skor juri 99-91, 97-93, dan 98-92 dalam pertarungan 10 ronde di Honda Center, Anaheim, Sabtu malam.
Kemenangan ini menandai kembalinya Paul ke ring setelah tujuh bulan sejak pertarungan spektakulernya melawan mantan juara kelas berat berusia 58 tahun, Mike Tyson.
Chavez Jr, 39 tahun, adalah mantan juara kelas menengah Dewan Tinju Dunia (WBC) yang tidak memegang gelar utama tinju selama 13 tahun dan hanya bertarung sekali dalam tiga setengah tahun terakhir. Ia juga memiliki masalah pribadi yang banyak terdokumentasi beberapa tahun belakangan.
Paul, yang terkenal sebagai bintang media sosial di YouTube sebelum menjadi petinju, kini memiliki rekor menang enam kali beruntun dengan statistik 12-1 dan tujuh kali KO.
“Aku ingin jadi juara dunia”
Usai kemenangan, Paul menantang sejumlah petinju WBC, baik yang masih aktif maupun mantan juara.
“Aku mau lawan yang lebih tangguh, aku ingin jadi juara dunia,” katanya kepada layanan streaming DAZN di ring.
Ia menantang Zurdo Ramirez, Badou Jack, Anthony Joshua, Gervonta Davis, dan Tommy Fury untuk “berhenti kabur”.
Namun, Chavez Jr mengatakan sang penakluknya adalah “petinju bagus” tapi belum siap menghadapi sederet juara yang disebutkannya.
“Dia kuat, petinju bagus, tapi menurutku dia belum siap lawan juara,” kata petinju Meksiko itu.
Paul, yang semestinya akan menghadapi Canelo Alvarez sebelum sang petinju menandatangani kontrak empat pertarungan bernilai besar dengan Riyadh Season milik Turki Alalshikh, menyebut Alvarez “menghindari” pertarungan.
Dalam video di akun media sosialnya, Paul menunjukkan kontrak yang diklaim telah ditandatangani olehnya dan Alvarez untuk pertarungan di Las Vegas pada 3 Mei.
“Sejujurnya, kau [Alvarez] bisa dibeli,” ujar Paul saat itu. “Kau seperti tupai lapar uang yang mengejar kenari berikutnya. Faktanya, karakter korup dan pencucian olahraga ini membayarmu ratusan juta dolar untuk menggagalkan pertarungan kita karena mereka tak bisa menerima kenyataan bahwa mereka tak bisa menciptakan pertarungan sebesar aku dan kau.”
Alvarez, superstar tinju Meksiko, menyatukan gelar dunia super-menengah setelah menang bulat tapi biasa saja atas juara IBF William Scull di Riyadh pada 3 Mei.
Paul vs Chavez Jr: Nasib yang berbeda
Di usia 28 tahun, Paul menjadi salah satu daya tarik utama olahraga ini meski tak memiliki latar belakang tradisional lewat asosiasi tinju. Menurut berbagai sumber, Paul telah meraup setidaknya $60 juta sejak memulai karier tinjunya.
Pertarungannya melawan Tyson November lalu, yang dimenangkan Paul lewat keputusan delapan ronde, memuncak di 64 juta streaming bersamaan di Netflix.
Sementara Chavez Jr—dengan rekor (54-7-1, 34 KO)—terakhir memegang gelar dunia tinju besar pada 2012 dan mengalami masa sulit baik di dalam maupun luar ring beberapa tahun terakhir.
Pada November 2021, kekalahan telaknya melalui split decision melawan mantan petarung UFC berusia 46 tahun Anderson Silva dalam laga crossover tinju adalah titik terendah—dan paling memalukan—dalam karier profesionalnya. Kebetulan, Paul mengalahkan Silva tahun lalu.
Masalah pribadi Chavez Jr meliputi kurangnya motivasi, kerap gagal memenuhi berat badan, kecanduan alkohol dan narkoba, ditangkap karena kepemilikan senjata ilegal di rumahnya di Los Angeles, dan gagal tes narkoba. Saat peluncuran pertarungan Paul-Chavez pada Mei di The Avalon, Hollywood, Paul mengejek masalah kecanduan Chavez dan “mentalitasnya yang lemah”.
Laporan menyebutkan Paul berpeluang masuk peringkat WBC setelah kemenangannya.
“Komite peringkat WBC telah mengikuti karier Jake Paul,” lapor ESPN mengutip presiden WBC Mauricio Sulaiman sebelum pertarungan.
“Jika dia mengalahkan Chavez, dan tergantung jalannya pertarungan, komite akan memutuskan. Sangat mungkin [Paul akan masuk peringkat] jika dia menang dengan meyakinkan.”