Issa Tchiroma Bakary Tinggalkan Pemerintah yang ‘Rusak’ untuk Tantang Presiden Paul Biya di Kamerun

Issa Tchiroma Bakary—menteri ternama dan sekutu lama Presiden Paul Biya—telah mengundurkan diri dari pemerintahan Kamerun, dengan harapan mengakhiri cengkeraman kekuasaan Biya yang telah berlangsung empat dekade dalam pemilu mendatang.

Hanya empat bulan sebelum negara di Afrika Tengah ini menggelar pemilu, Tchiroma menyatakan pemerintahan Biya yang ia dukung sebelumnya telah “merusak” kepercayaan publik, dan ia kini beralih ke partai saingan.

“Sebuah negara tak bisa ada hanya untuk melayani satu orang,” ujarnya pada Rabu.

Saat menjabat sebagai menteri komunikasi, Tchiroma sempat menjadi sorotan setelah menyangkal—lalu membantah penyangkalannya sendiri—tentang video viral yang diverifikasi BBC Africa Eye yang memperlihatkan tentara Kamerun membunuh wanita dan anak-anak.

Selama hampir dua dekade di pemerintahan, ia juga pernah menjadi juru bicara rezim Biya, dan sebelum pengunduran dirinya pada Selasa, ia menjabat sebagai menteri ketenagakerjaan.

Paul Biya—kepala negara tertua di dunia—belum mengonfirmasi apakah ia akan mencalonkan diri untuk masa jabatan kedelapan. Tahun lalu, pemerintah melarang pemberitaan tentang kesehatan presiden setelah kabar burung kematiannya beredar.

Menjelang pemilu ini, pengangguran tinggi dan biaya hidup melambung menjadi kekhawatiran banyak warga Kamerun, begitu pula korupsi dan keamanan. Pemberontakan separatis di provinsi berbahasa Inggris serta aktivitas jihadis di wilayah utara telah memaksa ribuan orang mengungsi dalam sepuluh tahun terakhir.

Retaknya hubungan Tchiroma dengan Biya terlihat jelas awal bulan ini, saat ia mengatakan kepada massa di kota kelahirannya, Garoua, bahwa kekuasaan Biya tidak membawa manfaat apa pun bagi mereka.

Tchiroma, yang dikabarkan berusia 75 tahun, melanjutkan kritiknya dalam manifesto 24 halaman sehari setelah pengunduran dirinya—berjanji untuk membongkar “sistem lama” agar Kamerun bisa lepas dari “penyalahgunaan, penghinaan, dan perampasan kekuasaan”.

MEMBACA  Ancaman Trump tentang tarif jika UE tidak membeli lebih banyak minyak dan gas dari AS | Berita Perdagangan Internasional

Salah satu proposalnya adalah federalisme—ia menawarkan referendum untuk memberikan lebih banyak kekuasaan kepada 10 provinsi di Kamerun. Ini dianggap banyak orang sebagai solusi krisis Anglophone yang telah berlangsung lama.

Khusus kepada warga berbahasa Inggris yang kerap mengeluh tentang marginalisasi dan diskriminasi di lembaga publik yang didominasi Francophone, ia berkata, “Kalian tidak perlu orang lain berbicara atas nama kalian—kalian perlu didengar” dan bahwa “sentralisasi telah gagal”.

Dalam manifesonya, Tchiroma juga menyatakan Kamerun “telah diperintah selama puluhan tahun oleh visi dan sistem yang sama. Model ini, yang lama dianggap sebagai penjaga stabilitas, justru membunuh kemajuan, melumpuhkan institusi, dan merusak kepercayaan antara negara dan warganya”.

Menjelang pemilu Oktober, kelompok HAM mengutuk tindakan keras pemerintah terhadap suara kritis.

Tak lama setelah Tchiroma mengumumkan pencalonannya, pemerintah dilaporkan melarang seluruh aktivitas politik partainya, Front Keselamatan Nasional Kamerun (CNSF), di salah satu sub-distrik di wilayah Far North—daerah di mana ia dikenal sebagai tokoh berpengaruh.

Beberapa minggu sebelumnya, calon presiden lain, Maurice Kamto, dibatasi pergerakannya setelah pengawasan polisi selama dua hari di Douala, usai berjanji kepada pendukungnya di Paris bahwa ia akan melindungi Biya dan keluarganya jika menang.

Pemilu parlemen yang seharusnya digelar awal tahun ini juga ditunda hingga 2026.

Tanggapan atas pencalonan Tchiroma beragam—ada yang menganggapnya cerdik.

“Dengan memposisikan diri sebagai negarawan senior yang ‘melihat api datang’, Tchiroma berharap perpisahannya dengan Biya dianggap berani—bukan oportunis,” kata analis Kamerun Jules Domshe kepada BBC.

“Dari dampak ekonomi, pengangguran pemuda, kekacauan, hingga kerusuhan di Barat Laut, Barat Daya, dan Far North, Kamerun sudah siap untuk perubahan.”

Suara oposisi terpecah—beberapa ingin Tchiroma mendukung Kamto, yang meraih peringkat kedua pada 2018 dengan 14% suara. Tapi yang lain menilai ia terkontaminasi oleh kedekatannya dengan Biya.

MEMBACA  Gambar ChatGPT yang Membara Bantu Tangkap Pelaku Dugaan Pembakaran di Kebakaran Pacific Palisades

“Ia tak bisa jadi simbol perubahan… Ia terlalu lama jadi bagian sistem. Pemuda tidak percaya padanya,” ujar Abdoulaye Harissou, notaris dan kritikus yang pernah ditahan pemerintah.

Anggota oposisi lain, Jean Michel Nintcheu dari koalisi APC, dengan singkat berkata, “Kami tidak melihat Tchiroma sebagai pemenang potensial.”

Teks ini perlu ditulis ulang dan diterjemahkan ke level C2 Bahasa Indonesia dengan beberapa kesalahan atau salah ketik yang umum, tapi maksimal hanya dua kali total. Hanya berikan teks dalam Bahasa Indonesia dari seorang penutur C2. Juga, buat teks terlihat bagus secara visual dan jangan tambahkan teks lain darimu, bahkan salah ketik. Teksnya:

Tolong tulis ulang teks ini dalam Bahasa Indonesia tingkat C2 dengan beberapa kesalahan atau typo yang biasa, tapi maksimal cuma dua kali aja. Cuma kasih teks Bahasa Indonesia aja dari pembicara C2. Bikin teksnya kelihatan rapi dan jangan nambahin teks lain darilu, termasuk typo sekalipun.

(Misalnya: “penutur” jadi “penutor” atau “aaja” tapi tetap terjaga kelancarannya.)