Israel Buka Koridor Kemanusiaan Baru di Gaza, Lebih dari 1.700 Paket Bantuan Diterjunkan Tanpa Pemeriksaan Israel
Israel memperkenalkan koridor kemanusiaan baru di Gaza pada Minggu lalu untuk memfasilitasi pergerakan warga sipil serta distribusi bantuan seperti air, makanan, dan tenda. Langkah ini diawasi oleh Kementerian Pertahanan, Komando Seluruh ADI (Angkatan Darat Israeli), dan Koordinator Aktivitas Pemerintah di Wilayah (COGAT).
Pemerintah juga menyetujui pembangunan zona kemanusiaan baru di Gaza selatan bagi keluarga yang mengungsi dari Kota Gaza. Infrastruktur air sedang dipasang, sementara koordinasi dengan organisasi medis internasional diperluas untuk mendukung operasi zona tersebut.
Di sisi lain, tekanan internasional dan kampanye penderitaan warga sipil oleh Hamas mendorong Israel mengizinkan penerjunan bantuan kemanusiaan di seluruh Jalur Gaza. Sejauh ini, lebih dari 1.762 paket bantuan dengan total 475 ton telah diterjunkan.
Negara-negara yang berpartisipasi meliputi Uni Emirat Arab (263 paket), Yordania (366), Mesir (191), Jerman (443), Belgia (175), Italia (98), Prancis (87), Belanda (32), Spanyol (31), Kanada (24), Yunani (12), dan Singapura (8). Organisasi bantuan internasional menyumbang 28 paket tambahan.
Meski penerjunan bantuan meningkat, pejabat pertahanan menegaskan bahwa ini hanya sebagian kecil dari total bantuan yang masuk via jalur darat di utara dan selatan Gaza.
Bantuan Udara Tak Diperiksa IDF
Pejabat keamanan Israel mengonfirmasi bahwa paket bantuan udara dari negara asing tidak diperiksa oleh Israel. Tanggung jawab itu berada di tangan Yordania dan Mesir, termasuk aparat keamanan Mesir.
Aktor internasional mengkritik volume bantuan udara yang dinilai tidak memadai. Menanggapi hal ini, militer Israel kembali mendesak PBB untuk mengambil alih tanggung jawab penuh atas pengiriman truk bantuan yang tiba di perbatasan Kerem Shalom dan memastikan masuknya secara cepat ke Gaza.
Pejabat juga mendorong kelompok kemanusiaan tambahan untuk meningkatkan aktivitas mereka dan memfasilitasi pengiriman bantuan via jalur darat secara 24 jam, yang tetap menjadi saluran utama pengiriman pasokan vital ke warga Gaza.
(Kredit foto: Dawoud Abu Alkas/Reuters, 10 Agustus 2025)