Pejabat Israel memberitahu Lebanon tentang rencana serangan mereka terhadap target teror Hezbollah di Dahiyeh seminggu sebelumnya.
Beirut tidak menanggapi peringatan Israel bahwa mereka berencana menyerang target teror dari Unit Udara Hezbollah di Dahiyeh, kata pejabat Israel pada Sabtu, menurut laporan dari KAN.
Pejabat Israel memberi tahu Lebanon niat mereka utuk menyerang infrastruktur drone Unit 127 Hezbollah seminggu sebelumnya, kata KAN, namun tidak ada tanggapan dari pemerintah atau militer Lebanon.
Serangan terhadap Unit 127 terjadi pada Kamis.
“Kepala urusan Lebanon” Angkatan Udara Israel, perwira intelijen Letnan Kolonel N., telah memantau Unit 127 Hezbollah selama lebih dari dua tahun. Unit ini bertanggung jawab atas impor, pembuatan, dan pengiriman berbagai kendaraan udara tak berawak (AUV) dari Lebanon ke Israel.
“Kami menghantam tujuh target: lima di Beirut dan dua di Lebanon selatan,” konfirmasi Letkol N.
Tentara IDF yang beroperasi di Lebanon selatan, 25 November 2024. (kredit foto: IDF SPOKESPERSON’S UNIT)
IDF secara khusus menargetkan Al-Hadath, Haret Hreik, dan Burj Al-Barajneh di wilayah kuat Hezbollah di Dahiyeh, serta beberapa bangunan tertentu, kata Juru Bicara Bahasa Arab IDF Avichay Adraee pada Kamis.
Lokasi-lokasi tersebut “sengaja didirikan di tengah populasi sipil di wilayah Dahiyeh, Beirut,” kata IDF.
Peringatan evakuasi telah dikeluarkan kepada warga Lebanon sebelum serangan.
“Pemerintah Lebanon harus melucuti organisasi teroris Hezbollah. Anda harus memastikan tentara Lebanon benar-benar menegakkan kesepakatan gencatan senjata, bukan hanya dengan tampilan koordinasi,” kata Menteri Pertahanan Israel Katz menanggapi kecaman terhadap serangan oleh Presiden Lebanon Joseph Aoun, menurut KAN.
Kementerian Luar Negeri Prancis mengutuk serangan ini dalam postingan Twitter/X pada Jumat, menyerukan “semua pihak mematuhi gencatan senjata.”