Israel menghalangi kapal layar yang membawa Greta Thunberg dan aktivis lain untuk masuk ke Jalur Gaza pada dini hari Senin.
Kementerian Luar Negeri Israel menyatakan bahwa kapal “Madleen” milik Freedom Flotilla Coalition (FFC) “sedang dalam perjalanan aman menuju pesisir Israel.”
“Para penumpang diperkirakan akan dikembalikan ke negara asal mereka,” tulis kementerian itu dalam postingan di X.
Dalam pernyataan, FFC menyebut kapal Madleen “telah diserang/dicegat paksa oleh militer Israel” di perairan internasional.
“Kapal itu dibajak secara ilegal, awaknya yang tak bersenjata diculik, dan kargo penyelamat hidup—termasuk susu bayi, makanan, serta perlengkapan medis—disita,” ujar FFC.
Penyelenggara FFC, Huwaida Arraf, menyatakan Israel tak punya wewenang hukum untuk menahan orang di kapal itu.
“Relawan ini tak tunduk pada yurisdiksi Israel dan tak bisa dikriminalisasi hanya karena menyalurkan bantuan atau menantang blokade ilegal—penahanan mereka sewenang-wenang, melanggar hukum, dan harus dihentikan segera,” kata Arraf.
“Kami tak gentar. Kami akan berlayar lagi. Kami tak akan berhenti hingga blokade berakhir dan Palestina merdeka,” tegas FFC.
“Penyitaan ini melanggar hukum internasional dan menentang perintah mengikat ICJ yang mewajibkan akses kemanusiaan tanpa hambatan ke Gaza,” tambah FFC.
Para aktivis berargumen Israel harus menjamin akses kemanusiaan yang tak terhalang ke Jalur Gaza.
Namun, Kemenlu Israel menyatakan zona di luar Jalur Gaza tertutup bagi kapal tak berizin berdasarkan blokade laut yang berlaku sejak 2007. Inilah alasan Madleen dihentikan.
Masih belum jelas kapan aktivis akan tiba di pesisir Israel dan dideportasi ke negara asal.
Dalam aksi serupa sebelumnya, para aktivis langsung dideportasi via Bandara Internasional Ben Gurion, tak jauh dari kota pesisir Tel Aviv.
Menteri Pertahanan Israel Katz mengaku telah memerintahkan militer untuk memperlihatkan rekaman kekejaman Hamas di Israel pada 7 Oktober 2023 kepada kelompok itu.
“Sepatutnya Greta si anti-Semit dan kawan-kawannya menyaksikan langsung siapa pendukung Hamas, organisasi teroris yang mereka dukung dan perjuangkan,” ujar Katz.
Sebelum kapal tiba, Katz memerintahkan angkatan bersenjata untuk mencegah kedatangan Madleen, yang berlayar dari Sisilia seminggu lalu.
Katz berpesan pada Thunberg dan 11 aktivis lain di kapal: “Anda harus berbalik karena tak akan sampai ke Gaza.”