Pemimpin gerakan Syiah Lebanon yang didukung Iran, Hassan Nasrallah, mengatakan pada Jumat bahwa balasan Iran atas serangan terhadap konsulatnya di Damaskus “akan datang dengan pasti.”
Nasrallah, dalam sebuah acara untuk memperingati Hari Yerusalem, menggambarkan serangan yang diduga dilakukan oleh Israel terhadap kompleks kedutaan Iran di Damaskus minggu ini sebagai “titik balik” dengan konsekuensi.
Pada hari Senin, dua jenderal brigadir dan lima anggota lain dari Pasukan Pengawal Revolusi Islam (IRGC) Iran tewas dalam serangan udara terhadap kompleks kedutaan Iran di ibu kota Suriah, Damaskus.
Menurut agensi berita Iran Tasnim, enam warga negara Suriah juga tewas.
Israel belum memberikan komentar mengenai insiden tersebut sampai saat ini.
Nasrallah mengatakan bahwa Hezbollah tidak takut akan perang dengan Israel dan “telah siap dengan baik.”
“Kami belum menggunakan senjata utama atau kekuatan utama,” katanya.
Pemimpin Hezbollah berbicara kepada kerumunan yang berkumpul di markas besar kelompok tersebut di pinggiran selatan Beirut. Dia muncul, seperti biasa, melalui video link. Para pejuang Hezbollah berpakaian seragam militer dan beberapa mengenakan topeng di wajah mereka berada di kerumunan tersebut.
Dia meminta rakyatnya untuk siap dan siaga.
“Jika mereka (Israel) menginginkan perang, kami katakan pada mereka…selamat datang,” tegas Nasrallah.
Nasrallah mengulang pendiriannya bahwa front Lebanon dekat perbatasan Israel di selatan Lebanon terkait dengan perang di Gaza. “Ketika perang berhenti di Gaza, itu akan berhenti di sini,” tambahnya.
Milisi Hezbollah yang pro-Iran melakukan parade selama upacara untuk memperingati Hari Internasional al-Quds di pinggiran selatan Beirut.