Investasi akan dialirkan ke hulu ledak nuklir, kapal selam, dan amunisi untuk menghadapi ‘ancaman paling mendesak sejak Perang Dingin’.
Inggris telah mengumumkan peningkatan besar-besaran pada infrastruktur pertahanannya untuk menghadapi “era baru ancaman” yang dipicu oleh “agresi Rusia yang semakin meningkat”.
Paket kebijakan yang diumumkan Senin ini mencakup investasi besar dalam program hulu ledak nuklir, armada kapal selam serang, dan pabrik amunisi. Ini merupakan bagian dari Strategic Defence Review yang menurut Perdana Menteri Keir Starmer akan mengalihkan negara menuju “kesiapan tempur”.
“Ancaman yang kita hadapi sekarang lebih serius, lebih mendesak, dan lebih tak terduga daripada masa apapun sejak Perang Dingin,” kata Starmer saat menyampaikan tinjauan tersebut di Glasgow.
“Kita menghadapi perang di Eropa, risiko nuklir baru, serangan siber harian, agresi Rusia yang semakin meningkat di perairan kita, mengancam langit kita,” tambahnya.
‘Garis depan ada di sini’
Tinjauan pertahanan ini, yang pertama di Inggris sejak 2021, dipimpin oleh mantan Sekjen NATO George Robertson.
Starmer mengatakan ini akan membawa “perubahan fundamental” pada angkatan bersenjata, termasuk “beralih ke kesiapan tempur”, memusatkan kembali postur pertahanan “NATO pertama”, dan mempercepat inovasi.
“Setiap bagian masyarakat, setiap warga negara ini memiliki peran karena kita harus menyadari bahwa dunia telah berubah,” ujarnya. “Garis depan, bisa dibilang, ada di sini.”
Inggris bergegas meningkatkan persenjataan menghadapi ancaman Rusia yang semakin membesar. Kekhawatiran bahwa AS di bawah Presiden Donald Trump menjadi sekutu yang kurang andal dan akan mengurangi kehadiran militernya di Eropa seiring tuntutan Trump agar negara NATO meningkatkan belanja pertahanan, menjadi faktor penting lainnya.
Pemerintahan Starmer berkomitmen pada Februari untuk menaikkan belanja pertahanan menjadi 2,5 persen dari PDB pada 2027, yang akan menjadi “peningkatan belanja pertahanan berkelanjutan terbesar sejak akhir Perang Dingin”.
Pemerintah menyatakan akan memotong bantuan luar negeri untuk mendanai belanja ini.
Pabrik amunisi baru, kapal selam serang
Berdasarkan rekomendasi dalam tinjauan, pemerintah mengatakan pada Minggu bahwa mereka akan meningkatkan cadangan dan kapasitas produksi senjata, yang bisa ditingkatkan jika diperlukan.
Sebanyak 1,5 miliar poundsterling ($2 miliar) akan dialokasikan untuk membangun “setidaknya enam pabrik amunisi dan bahan peledak” dengan rencana memproduksi 7.000 senjata jarak jauh. Alhasil, total belanja amunisi Inggris diperkirakan mencapai 6 miliar poundsterling ($8,1 miliar) selama masa parlemen saat ini yang berakhir pada 2029.
Ada juga rencana membangun hingga 12 kapal selam serang baru sebagai bagian dari aliansi militer AUKUS dengan Australia dan AS.
Kementerian Pertahanan juga menyatakan akan menginvestasikan 15 miliar poundsterling ($20,3 miliar) dalam program hulu ledak nuklir. Pekan lalu, mereka mengalokasikan 1 miliar poundsterling ($1,3 miliar) untuk pembentukan “komando siber” guna mendukung operasi di medan perang.
Tinjauan ini menggambarkan Rusia sebagai ancaman “mendesak dan langsung” sementara menyebut China sebagai “tantangan canggih dan persisten”.