Rasanya Tenggelam
Sebuah studi baru telah menemukan bahwa sejumlah besar kota di Cina tenggelam ke dalam bumi.
Menurut studi yang dilakukan oleh tim lebih dari 50 ilmuwan Cina menggunakan observasi radar dan diterbitkan pekan ini di jurnal Science, hampir setengah dari 82 kota besar Cina mengalami penurunan cepat.
Penurunan, atau istilah ilmiah untuk permukaan bumi efektif tenggelam ke dalam dirinya sendiri, adalah masalah serius. Tidak hanya menimbulkan bahaya infrastruktur dan keselamatan yang jelas, tetapi seperti yang disebutkan NPR, tanah yang tenggelam juga dikenal mempercepat masalah garis pantai yang sudah naik. Dan menurut perkiraan para peneliti ini, penurunan ekstrem yang diamati di Cina bisa berarti sekitar seperempat wilayah pesisir negara ini berada di bawah permukaan laut pada tahun 2120.
Gabungkan masalah kota yang tenggelam dengan populasi Cina yang besar, dan seperti yang diungkapkan para peneliti dalam studi mereka, Anda memiliki resep untuk bencana manusia dan infrastruktur.
“Meskipun sebagian kecil tanah yang tenggelam di Cina,” tulis para peneliti, “dapat berarti ancaman yang substansial bagi kehidupan perkotaan.”
Kekhawatiran Global
Penurunan bukan hanya masalah di Cina. Negara-negara di seluruh dunia mengalami tingkat penurunan tanah yang mengkhawatirkan, dan pada bulan Januari, sebuah studi berbasis satelit mengungkapkan bahwa pusat-pusat populasi pantai Timur besar AS juga tenggelam ke dalam bumi, begitu juga dengan kota-kota teluk seperti New Orleans dan Houston.
“Ini adalah masalah besar,” kata Robert Nicholls, seorang profesor adaptasi iklim di University of East Anglia di Inggris yang tidak terlibat dalam studi, kepada NPR. “Skalanya besar.”
“Tanpa keraguan,” tambahnya, studi baru ini “menunjukkan bahwa ini bukan masalah lokal. Ini adalah masalah nasional, atau bahkan internasional.”
Tetapi sementara penurunan tanah adalah masalah internasional, kota-kota di Asia mungkin berisiko secara unik. Seperti yang dilaporkan oleh Nicholls kepada NPR, kota-kota Asia umumnya dibangun di delta sungai, yang sangat rentan terhadap penurunan tanah. Ibukota Indonesia, Jakarta, misalnya, dibangun di delta sungai dan tenggelam di bawah permukaan laut dengan tingkat yang sangat mengkhawatirkan.
Singkatnya, penurunan adalah ancaman yang semakin meningkat. Dan meskipun mitigasi penurunan adalah solusi yang rumit, studi terbaru ini menyoroti seberapa penting upaya mitigasi tersebut bisa untuk melindungi tanah bagi generasi mendatang.
“Hasil kami menegaskan kebutuhan untuk meningkatkan langkah-langkah perlindungan,” tulis para peneliti, “untuk mengurangi kerusakan potensial dari penurunan.”
Lebih lanjut tentang penurunan: Satelit Menunjukkan Timur Laut Sedang Tenggelam