Mantan sandera memberikan kesaksian tentang pelecehan seksual yang ia alami di tangan teroris Hamas setelah ditangkap pada 7 Oktober.
Peringatan konten: Artikel ini memuat referensi dan deskripsi mengganggu terkait kekerasan fisik dan seksual. Disarankan pembaca bijak memutuskan.
Ilana Gritzwesky, mantan sandera yang diambil Hamas selama serangan teror 7 Oktober, memberikan kesaksian tentang pelecehan seksual yang ia alami di depan Subkomite Kebijakan Luar Negeri dan Publisitas pada Senin, setelah laporan Proyek Dinah diterbitkan pekan lalu.
Dalam diskusi khusus Knesset tentang diplomasi publik setelah rilis laporan kejahatan seksual Hamas, Gritzwesky menceritakan penculikannya, menjelaskan bagaimana ia dibawa ke Gaza dengan sepeda motor di antara dua teroris Hamas.
Selama perjalanan, teroris di belakangnya melecehkannya secara seksual. Ia pingsan sebelum mereka bahkan masuk ke Gaza.
Sesampai di Gaza, Ilana berkata ia terbangun di tanah, bajunya terangkat di atas dada dan celana turun. Tujuh teroris mengelilinginya. Ia memberi tahu mereka bahwa ia sedang menstruasi, yang, menurut kesaksiannya, menyelamatkannya dari serangan lebih lanjut.
Ilana membagikan trauma mendalam yang dialaminya: “Aku ingat senjata ditekan ke kepalaku, aku ingat mereka tertawa sambil menyeretku dengan rambutku, aku ingat tangan-tangan kotor mengambil semua yang kumiliki.”
Mantan sandera Ilana Gritzewsky berbicara dalam unjuk rasa menyerukan pembebasan warga Israel yang masih disekap teroris Hamas di Gaza, di ‘Hostage Square’ Tel Aviv, 8 Maret 2025. (kredit: AVSHALOM SASSONI/FLASH90)
Ia menambahkan: “Aku menjadi properti, tawanan yang bisa mereka datang dan sentuh, meninggalkanku hanya dengan celana dalam dan bra kapan saja mereka mau.”
Ilana juga menyerukan kembalinya semua sandera yang masih ditahan Hamas, termasuk pasangannya, Matan Zangauker. “Negaraku diam,” katanya, menyapa PM Netanyahu. “Mengapa ketakutan politikmu lebih besar daripada nyawa orang sungguhan? Kau tidak akan dikenang karena pidato, tapi tindakanmu.”
Pola mengganggu dan sistematis dari serangan seksual
Laporan yang dirilis pekan lalu memberikan catatan paling komprehensif hingga saat ini tentang pemerkosaan dan kekejaman lain yang dilakukan teroris Hamas terhadap warga Israel di perbatasan Gaza pada 7 Oktober 2023.
Temuan dari laporan itu mengungkap pola serangan seksual yang mengganggu dan sistematis oleh teroris yang menyerbu Israel. Dokumen ini, yang merinci kekejaman Hamas, didasarkan pada kesaksian penyintas sandera, saksi mata, dan pekerja bantuan.