Pelicot Dapat Pujian Global atas Keberaniannya Saat Sidang, yang Paksa Perubahan UJN Pemerkosaan Prancis
Gisele Pelicot, yang diakui secara internasional setelah bersaksi melawan suaminya dan puluhan pria lain yang memperkosanya, dianugerahi penghargaan sipil tertinggi Prancis.
Pelicot, 72 tahun, ditetapkan sebagai ksatria Legiun Kehormatan dalam daftar yang diumumkan jelang Hari Nasional Prancis 14 Juli, menurut laporan AFP pada Minggu.
Dia termasuk dari 589 orang yang mendapat kehormatan ini, yang mengakui jasa berbasis pelayanan nasional.
Pelicot menolak tetap anonim dan bersaksi secara terbuka di persidangan tahun 2024 melawan mantan suaminya, Dominique Pelicot, yang membiusnya dan mengatur pemerkosaannya oleh puluhan pria selama satu dekade.
Para konspiratornya berusaha klaim bahwa mereka tak sadar perbuatan itu tanpa persetujuan dan menyalahkan sang suami.
Gisele Pelicot saat itu menyebutnya "sidang pengecut" dan menegaskan tak ada alasan untuk menyiksanya saat ia tak sadarkan diri. Kesaksiannya mengguncang dunia dan membuat Dominique Pelicot serta 50 terdakwa lain dinyatakan bersalah dalam kasus pemerkosaan massal ini.
Seorang wanita memegang poster penghormatan untuk Pelicot dalam demonstrasi memperingati Hari Perempuan Internasional di Madrid, Spanyol, 8 Maret 2025 [File: Susana Vera/Reuters]
Dipuji atas keberaniannya membongkar kasus ini—yang memaksa perubahan UU pemerkosaan Prancis—Pelicot kemudian masuk daftar orang paling berpengaruh di dunia.
Sejak sidang, Gisele Pelicot belum berbicara lebih lanjut. Menurut pengacaranya, ia fokus menulis buku yang rencananya terbit tahun 2026, mengupas perspektifnya tentang cobaan tersebut.
Penulis, artis, dan tokoh internasional juga masuk daftar Legiun Kehormatan.
Beberapa penerima lainnya termasuk penyanyi, produser musik, dan desainer busana Pharrell Williams; penulis Marc Levy; aktris Lea Drucker; penyanyi Sylvie Vartan; serta penyintas Holocaust dan pendidik Yvette Levy.