Harga makanan Gaza melonjak dan kekurangan terjadi setelah Israel menghentikan bantuan

Anak-anak Palestina di Gaza berkumpul untuk menerima makanan yang dimasak oleh dapur amal. Harga makanan di Gaza telah melonjak dan paket bantuan makanan bisa segera habis setelah Israel memblokir masuknya bantuan kemanusiaan, kata agensi kemanusiaan PBB. Mitra OCHA melaporkan bahwa harga tepung dan sayur telah lebih dari dua kali lipat dalam beberapa kasus, dengan warga Gaza memberitahu BBC hal yang sama. Jika blokir terus berlanjut, “setidaknya 80 dapur komunitas dapat segera kehabisan stok” dan paket bantuan makanan yang “akan mendukung 500.000 orang, akan segera habis,” kata OCHA. Perdana Menteri Benjamin Netanyahu memilih untuk menghentikan bantuan akhir pekan lalu, menuduh Hamas mencuri persediaan dan menolak proposal AS untuk memperpanjang gencatan senjata Israel-Hamas. Jurubicara Hamas mengatakan bahwa penundaan itu “adalah pemerasan murahan”. Ribuan truk bantuan telah membanjiri Gaza setiap pekan di bawah gencatan senjata yang dimulai pada 19 Januari. Setelah fase pertama gencatan senjata berakhir pada Sabtu, kantor Netanyahu menuduh Hamas mencuri bantuan “untuk membiayai mesin terorismenya”. Hamas sebelumnya membantah mencuri bantuan kemanusiaan di Gaza. Netanyahu juga mengatakan bahwa Hamas menolak untuk menerima perpanjangan gencatan senjata enam minggu, dengan syarat berbeda dari yang sebelumnya disepakati, seperti yang diajukan oleh utusan Presiden AS Donald Trump, Steve Witkoff. Setelah penundaan bantuan sebagai respons, OCHA mengatakan pada Selasa bahwa beberapa dapur komunitas yang masih beroperasi “akan perlu mulai menyesuaikan isi makanan atau mengurangi jumlah hidangan yang disiapkan untuk menghadapi kemungkinan kekurangan mendatang”. Mitra juga “akan terpaksa mengurangi ransum makanan”. Sementara mereka mendistribusikan paket makanan yang sebelumnya dikirim, persediaan yang tersisa diharapkan segera habis. Sebagai akibatnya, Abu Qais Aryan, dari Khan Younis, mengatakan kepada BBC Arabic bahwa biaya barang-barang pokok naik dua kali lipat pada malam Minggu. Harga sudah naik dua atau tiga kali lipat sejak perang dimulai, katanya. Warga lain mengatakan harga satu kilo tomat naik dari lima shekel (£1) menjadi sepuluh, dan satu kilo mentimun dari enam menjadi 17 shekel. “Kami hampir tidak sanggup membeli satu kilo tomat hanya untuk memenuhi kebutuhan makan kami,” kata seorang pria, Issam, menambahkan bahwa orang-orang tidak bisa membeli makanan “karena tidak ada likuiditas uang tunai”.

MEMBACA  Waymo mengeluarkan pemanggilan perangkat lunak dan pemetaan setelah robotaxi menabrak tiang telepon