Banjir di Rusia selatan pada hari Minggu mengancam untuk menyuburkan ribuan rumah tambahan di wilayah Kurgan, di mana gubernur memprediksi situasi yang “sangat sulit” dalam beberapa jam mendatang.
Banjir luas terjadi di wilayah Urals Rusia dan Kazakhstan tetangga, disebabkan oleh es yang mencair dan membesarkan sungai, diperparah oleh curah hujan yang deras.
Di beberapa tempat, hanya atap rumah yang terlihat di atas air keruh yang menelan seluruh lingkungan.
Di Kazakhstan, lebih dari 107.000 orang telah dievakuasi dari rumah mereka, lapor agensi berita negara TASS.
Di ibu kota Wilayah Kazakhstan Utara, Petropavl, banjir diharapkan mencapai puncak dalam 24 jam ke depan, menurut agensi Kazinform.
“Mengapa hal ini terjadi? Tidak ada yang dilakukan selama 60 tahun,” kata Alexander Kuprakov, seorang penduduk Petropavl, mengkritik pemerintah karena “tidak melakukan investasi” di daerah tersebut untuk menghindari situasi seperti ini.
Elena Kurzayeva, seorang pensiunan berusia 67 tahun di Petropavl, mengatakan kepada AFP: “Saya dibawa keluar kemarin dan dalam waktu 15 menit air masuk.”
Banjir musim semi adalah kejadian biasa tetapi tahun ini jauh lebih parah dari biasanya.
Para ilmuwan sepakat bahwa perubahan iklim yang disebabkan oleh manusia membahayakan risiko kejadian cuaca ekstrem seperti banjir.
Presiden Kazakhstan Kassym-Jomart Tokayev mengatakan awal bulan ini bahwa ini adalah bencana alam terburuk negara ini selama 80 tahun terakhir.
Banjir telah menyuburkan 34.000 rumah di wilayah Orenburg Rusia selatan, karena meningkatnya Sungai Ural.
Jurnalis AFP pada hari Sabtu melihat warga dievakuasi dengan perahu dan kendaraan polisi di ibu kota regional Orenburg.
Situasi sekarang semakin memburuk di wilayah Kurgan lebih jauh ke timur.
Di sana, tinggi Sungai Tobol naik dengan cepat dan Gubernur Vadim Shumkov mengatakan “situasi yang sangat kompleks dengan air naik diprediksi untuk malam ini”.
Hujan segar membuat situasi semakin buruk, kata Shumkov, dan Tobol sudah naik 25 cm (10 inci) dalam dua jam. Tetapi beberapa orang menolak untuk dievakuasi, keluhannya.
Kementerian layanan darurat Rusia memprediksi bahwa lebih dari 18.000 orang bisa tergenang di wilayah Kurgan, melaporkan agensi berita negara RIA Novosti.
Dalam unggahan di Telegram, Shumkov mendorong penduduk untuk “segera meninggalkan daerah yang tergenang air” saat masih siang, memperingatkan bahwa menjelang malam, lampu jalan mungkin harus dimatikan karena alasan keamanan.