Everton Kalahkan Man Utd Meski Gueye Dapat Kartu Merah Usai Pukul Rekan Setim

Gol spektakuler Kiernan Dewsbury-Hall pada babak pertama menutup kemenangan 1-0 bagi tim tamu, yang bermain dengan 10 pemain hampir sepanjang pertandingan.

Everton meraih kemenangan perdana mereka di markas Manchester United dalam 12 tahun terakhir, meski harus bermain dengan 10 pemain setelah Idrissa Gueye diusir wasit karena menampar rekan setimnya sendiri, Michael Keane.

Gol indah Dewsbury-Hall pada menit ke-29 di babak pertama menjadi penentu kemenangan tim tamu, yang berhasil bangkit dari insiden memalukan pada menit ke-13 tersebut.

Rekomendasi Cerita

list of 4 items
end of list

United datang ke Old Trafford dengan modal catatan lima laga tak terkalahkan dan berpeluang naik ke peringkat lima dengan kemenangan.

Mereka mendominasi penguasaan bola, khususnya di babak kedua, namun pertahanan Everton yang solid berhasil menepis semua serangan tuan rumah yang tampak tumpul.

Kiper Everton, Jordan Pickford, melakukan sejumlah penyelamatan gemilang—termasuk mengamankan sundulan Joshua Zirkzee di 10 menit terakhir—untuk mempertahankan keunggulan timnya.

Kemenangan kedua di kandang lawan musim ini membawa Everton melampaui rival sekota sekaligus juara bertahan Liverpool ke posisi 11, dengan poin yang sama (18) dengan United yang unggul selisih gol.

Everton mendapat pukulan berat sejak menit ke-10 saat kapten mereka, Seamus Coleman, cedera dan harus ditarik.

Namun situasi bertambah buruk tiga menit kemudian dengan insiden pertengkaran antara Gueye dan Keane yang sulit dipercaya.

Akun resmi Premier League Match Centre membenarkan di platform X: “Keputusan wasit memberikan kartu merah kepada Gueye untuk tindakan kekerasan telah diperiksa dan dikonfirmasi oleh VAR—tindakan tersebut dinilai sebagai pukulan jelas ke wajah Keane.”

Gueye tercatat sebagai pemain Premier League pertama yang diusir wasit karena berkelahi dengan rekan setim sejak 2008.

MEMBACA  JPMorgan: Anda dapat menghasilkan keuntungan 70% dari waktu Anda membeli saham obligasi perusahaan yang turun

Idrissa Gueye menampar wajah Michael Keane dan mendapat kartu merah [Adam Vaughan/EPA]

Penonton di kandang sendiri menanti gelombang serangan, namun United gagal memanfaatkan keunggulan jumlah pemain dan tampak tak berdaya menghadapi tim besutan David Moyes yang gigih.

Justru Everton yang berjumlah 10 pemain yang berhasil membuka keunggulan, lewat tembakan spektakuler Dewsbury-Hall pada menit ke-29.

Dewsbury-Hall mengontrol bola lalu melesat ke arah gawang, melewati Bruno Fernandes dan Leny Yoro sebelum melepaskan tendangan melengkung ke sudut atas.

United terus menekan hingga babak pertama berakhir, dengan Pickford kembali berjaya menepis tembakan jarak jauh Fernandes jelang turun minum.

Ruben Amorim, yang memperingati satu tahun pertandingan pertamanya sebagai pelatih United, memasukkan Mason Mount menggantikan Noussair Mazraoui di babak kedua, namun timnya nyaris tak menciptakan peluang berarti meski mendominasi bola.

Amorim kembali melakukan pergantian dengan memasukkan Kobbie Mainoo dan Diogo Dalot untuk Casemiro dan Yoro pada menit ke-58, tapi United tetap tak tajam.

Pickford kembali menjadi kunci dengan mengamankan sundulan keras Zirkzee di sisa 10 menit terakhir, mengamankan kemenangan bersejarah bagi Everton.

Usai pertandingan, Dewsbury-Hall menyebut laga ini seperti “rollercoaster”.

“Saya sungguh senang melihat kerja keras rekan-rekan. Penampilan fantastis dengan pertahanan solid, mencetak gol, dan menjaga semangat,” ujarnya. “Sangat lega kami membawa pulang tiga poin.”

Dia mengungkapkan bahwa Gueye telah meminta maaf kepada seluruh tim usai pertandingan atas insiden dengan Keane.

“Kami harus melupakannya. Reaksi kami setelah insiden itu luar biasa. Top sekalli,” kata Dewsbury-Hall.

“Kami bisa saja hancur, tapi justru insiden itu membuat kami semakin solid.”

Bek United, Matthijs de Ligt, mengaku hasil dan performa timnya merupakan “kemunduran” setelah rentetan hasil positif.

MEMBACA  Elon Musk Dapat Kehilangan Kewarganegaraan AS Jika Dia Berbohong pada Formulir Imigrasi

“Pertandingan ini berbicara sendiri; melawan 10 pemain selama 70 menit tapi tak menciptakan banyak peluang,” kata bek asal Belanda itu kepada Sky Sports. “Malam ini bukan malam yang baik bagi kami.”

“Kami kehilangan kesabaran untuk membangun serangan, dan hanya mengandalkan umpan silang. Kami harus bisa berbuat lebih banyak.”

“Dalam segala aspek, malam ini terasa seperti sebuah kemunduran. Bukan hanya hasil, tapi juga intensitas dan fokus kami.”