Warsawa, Polandia (AP) — Wakil Menteri Luar Negeri Polandia menyerahkan catatan diplomatik pada Jumat kepada Duta Besar Israel sebagai protes atas pembunuhan pekerja bantuan Polandia dalam serangan terhadap konvoi pekerja bantuan di Gaza pada awal pekan ini.
Setelah pertemuan tersebut, Wakil Menteri Luar Negeri Andrzej Szejna mengatakan kepada wartawan di Warsawa bahwa ia menyerahkan catatan protes kepada Duta Besar Yacov Livne setelah ia dipanggil karena kematian pekerja World Central Kitchen.
Szejna menggambarkan sikap Polandia selama pertemuan tersebut sebagai “tegas.”
“Pada awalnya, duta besar meminta maaf atas peristiwa yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam sejarah dunia beradab, yaitu pemboman mobil dalam konvoi kemanusiaan yang menuju dengan bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza yang dilanda kelaparan,” ujar Szejna.
Livne mengatakan di media sosial bahwa selama pertemuan tersebut ia menyatakan “kesedihan pribadi yang mendalam dan permintaan maaf yang tulus” atas kematian pekerja World Central Kitchen, termasuk warga negara Polandia Damian Soból.
“Kami turut berduka cita kepada keluarga dari lubuk hati kami. Saya meyakinkan Wakil Menteri bahwa Israel sepenuhnya berkomitmen untuk melakukan investigasi transparan dan menyeluruh terhadap tragedi berat ini,” ujar Livne.
Ia mengatakan temuan dari militer Israel yang dipublikasikan Jumat “menunjukkan komitmen berkelanjutan kami untuk menyelidiki apa yang terjadi di Gaza dan mengambil semua langkah yang tepat untuk mencegah tragedi serupa di masa depan.”
Militer Israel mengatakan Jumat bahwa mereka memecat dua perwira dan memberi teguran kepada tiga lainnya atas peran mereka dalam serangan drone di Gaza yang menewaskan tujuh pekerja bantuan dalam misi pengiriman makanan, dengan mengatakan mereka telah salah mengelola informasi penting dan melanggar aturan keterlibatan militer.
Szejna, yang berbicara kepada wartawan sebelum pemecatan dilaporkan, mengatakan bahwa Polandia mengharapkan investigasi transparan dan kompensasi bagi keluarga korban jika Israel menginginkannya.
Ia juga mengatakan bahwa Polandia ingin kantor kejaksaan distrik di Przemyśl, tempat pekerja bantuan Polandia berasal, diizinkan untuk berpartisipasi dalam investigasi “dan dalam seluruh prosedur pidana dan disipliner terhadap prajurit yang bertanggung jawab atas pembunuhan ini.”