Artikel ini diproduksi oleh National Geographic Traveller (UK).
Tak banyak bangsa yang memiliki selera untuk jalan-jarak jauh seperti orang Inggris. Bahkan di sebuah pulau yang sering dilanda badai laut — di mana musim semi bisa langsung berganti menjadi musim gugur dan visibilitas di dataran tinggi terkadang hanya sejauh lengan terulur — ribuan orang berbaju anorak tetap menelusuri jaringan jalur panjang yang luas: dari South West Coast Path yang membentang di atas tebing granit di Land’s End, Cornwall, hingga Cape Wrath Trail yang berakhir di sebuah mercusuar terpencil di dataran tinggi Skotlandia.
Berjalan-jarak jauh di Inggris adalah bagian dari tradisi yang sama panjangnya. Dalam satu sudut pandang, kegiatan ini dimulai pada tahun 1965 dengan dibukanya Pennine Way — rute sepanjang 268 mil di sepanjang punggung bukit Inggris Utara, menghubungkan perbukitan Derbyshire dengan perbatasan Skotlandia, dan akan merayakan ulang tahun ke-60 pada 2025. Ini adalah jalur pertama dari National Trails yang didirikan setelah gerakan Taman Nasional satu dekade sebelumnya — bagian dari upaya pascaperang untuk membuka lanskap bagi masyarakat luas. Kini ada 16 National Trails resmi yang membentang di seluruh Inggris dan Wales — umumnya dengan fasilitas transportasi dan akomodasi untuk pejalan kaki — sementara Skotlandia memiliki Great Trails sendiri.
Sebenarnya, sejarah berjalan-jarak jauh di Inggris berakar jauh hingga masa prasejarah — ketika berjalan adalah satu-satunya cara untuk berpindah dari satu tempat ke tempat lain. The Ridgeway ditetapkan sebagai National Trail pada 1973, tetapi juga diklaim sebagai jalur tertua di Eropa — pertama kali dilalui pada Zaman Batu, seperti dibuktikan oleh landmark prasejarah di sepanjang rutenya. Demikian pula, Hadrian’s Wall Path secara resmi menjadi National Trail ke-15 pada 2003 — meski bukan berarti jalur yang sama tidak pernah dilalui oleh pasukan Romawi berandal dua milenium sebelum pejalan kaki berkaus bot muncul.
Jalur-jalur ini tidak selalu diciptakan oleh satu kelompok orang pada satu waktu — bentuknya ditentukan oleh jejak peziarah, pedagang, pasukan militer, dan penggembala selama berabad-abad, serta alur roda kereta dan tapak kuda. Bagi banyak orang, menelusuri jalur ini berarti berkomunikasi dengan masa lalu: melangkah di jejak para pejalan masa lalu dan membayangkan mereka berjalan di sampingmu.
Bagi yang lain, ini sekadar kesenangan sederhana. Ada kegembiraan luar biasa dalam melintasi lembah, mendaki lereng gunung, dan menyusuri tepi tebing laut yang dipenuhi bunga liar. Lebih memuaskan melihat pemandangan Inggris terbentang selama berhari-hari, mengenal konturnya dengan intim dan merasakan konstitusi geologinya di bawah kaki. Dan menghadapi cuaca liar Inggris selalu lebih mudah ketika tahu ada pub hangat untuk bersembunyi di penghujung hari.
Anglesey memiliki pantai terindah di Wales. Beragam: sebagian besar berlumpur dan berbatu di tenggara; luas dan spektakuler di barat daya; kecil dan tersembunyi di utara. Foto oleh Getty Images.
Itinerari 1: Anglesey Coastal Path
Titik awal & akhir: Holyhead
Jarak tempuh: 135 mil
Rata-rata durasi: 12 hari
Pada 2012, Wales menjadi negara pertama di dunia yang memiliki jalur pejalan kaki di sepanjang garis pantainya. Jika tak punya waktu berbulan-bulan untuk menaklukkan petualangan 870 mil itu, cobalah salah satu bagiannya yang paling terkenal.
Anglesey Coastal Path sepanjang 135 mil mengelilingi pulau yang dijuluki ‘Ibu Wales’ karena hasil pertaniannya pernah menjadi sumber pangan daratan utama. Ini juga tanah air bahasa dan budaya Wales, dan dengan menelusuri pantainya, Anda seolah melihat garis pantai Wales dalam skala kecil. Ada kastil megah seperti benteng abad pertengahan di Beaumaris, mercusuar menjulang seperti di South Stack dan Penmon, serta kota pantai cantik berwarna pastel seperti Menai Bridge dan Rhosneigr. Tapi yang paling menonjol adalah pantainya. Anglesey memiliki pantai terbaik di Wales — lengkungan pasir yang terbuka untuk angin Laut Irlandia, di mana air pasik menyentuh sepatu bot Anda. Pantainya beragam: sebagian besar berlumpur dan berbatu di tenggara; luas dan spektakuler di barat daya; kecil dan tersembunyi di utara.
Jalur ini juga mudah diakses — puncak Eryri (Snowdonia) mungkin mendominasi cakrawala selatan, tapi rutenya sendiri relatif datar. Anda juga akan dimanjakan dengan restoran-restoran berbintang di sepanjang jalan, yang sering kali menawarkan hidangan domba Wales dan garam laut berkualitas tinggi dari pulau ini.
- Traeth Porth Wen
Pantai utara pulau ini adalah sisi Anglesey yang sepi dan relatif belum terjamah, garis pantainya dipenuhi teluk kecil. Di sini, jalur pantai melewati Traeth Porth Wen yang misterius, di mana cerobong dan tungku batu bata era Victoria — tak beroperasi selama seabad — menjulang di atas pantai berbatu yang sunyi. Jelajahi reruntuhan tanpa atap sambil mendengar deburan ombak. Dekat sini ada desa cantik Cemaes, dengan kafe-kafe kecil di sekitar pelabuhannya. - Penmon
Kolam batu di sini adalah titik paling timur Anglesey. Di bawah pengawasan mercusuar hitam-putih yang muram, tanjung ini menawarkan pemandangan laut luas: hingga ke Ynys Seiriol (Puffin Island), yang dulu jadi tempat pertapaan Kristen dan kini habitat anjing laut abu-abu. Pulau ini tertutup untuk manusia, yang hanya bisa memandangnya dari jauh atau mengelilinginya dengan perahu wisata. - Menai Bridge
Jembatan gantung bersejarah ini menghubungkan Anglesey ke daratan, melintasi pusaran air Selat Menai. Kota Menai Bridge, di sisi pulau, adalah pusat kuliner. Di antaranya ada Freckled Angel, tempat tapas favorit, dan Dylan’s, bistro tepi pantai. Untuk makan di Sosban & the Old Butchers, Anda harus membersihkan sepatu bot dulu — menu degustasi berbintang Michelin di sini baru terungkap saat kedatangan. - Plas Newydd
Alihkan langkah ke perkebunan National Trust ini di pantai tenggara, di mana hutan