Drone Tak Dikenal Tewaskan Anggota PKK dan Lukai Satu Lagi di Irak Utara

Serangan ini merupakan yang pertama dalam beberapa bulan dan terjadi saat PKK memulai proses pelucutan senjata, mengakhiri kampanye bersenjata melawan Turkiye.

Sebuah serangan drone yang tidak diketahui asalnya telah menewaskan seorang anggota Partai Pekerja Kurdistan (PKK) dan melukai satu lainnya di dekat Sulaimaniyah, Irak utara, menurut sumber keamanan dan pejabat setempat.

Serangan pada Sabtu lalu adalah yang pertama dalam beberapa bulan dan terjadi ketika PKK baru saja memulai langkah awal menuju pelucutan senjata, mengakhiri perjuangan bersenjata melawan negara Turkiye.

Menurut media Irak The New Region, serangan drone itu menghantam sebuah sepeda motor di daerah tersebut.

Wali Kota Penjwen, Sulaimaniyah, Hemin Ibrahim, mengonfirmasi bahwa drone menarget dua orang di desa perbatasan dalam distrik tersebut, mengakibatkan satu tewas, lapor Kurdistan24.

“Dua individu tersebut sedang mengendarai motor saat ditarget. Satu tewas, dan satu lagi terluka,” katanya kepada media tersebut.

Ibrahim mengatakan kepada Kurdistan24 bahwa serangan terjadi Sabtu pagi.

Belum ada kelompok atau negara yang mengaku bertanggung jawab atas serangan ini.

Upacara kecil digelar Jumat lalu di Sulaimaniyah, wilayah Kurdi utara Irak, di mana 20 hingga 30 pejuang PKK menghancurkan senjata mereka alih-alih menyerahkannya ke pemerintah atau otoritas mana pun.

Proses simbolis ini dilakukan dengan pengamanan ketat dan diperkirakan akan berlanjut sepanjang musim panas.

PKK mengumumkan pada Mei bahwa mereka akan meninggalkan perjuangan bersenjata setelah 40 tahun berkonflik.

Sepanjang sejarahnya, kelompok Kurdi ini kerap disebut sebagai “teroris” oleh Turkiye, Uni Eropa, dan Amerika Serikat.

Lebih dari 40.000 orang tewas dalam pertempuran antara 1984 hingga 2024, dengan ribuan warga Kurdi mengungsi dari kekerasan di tenggara Turkiye ke kota-kota yang lebih utara.

MEMBACA  Keunggulan tirzepatide milik Lilly dibandingkan dengan plasebo untuk penyelesaian MASH, dan lebih dari setengah pasien mencapai perbaikan dalam fibrosis pada 52 minggu

Pemimpin Turkiye menyambut baik proses pelucutan senjata ini. Presiden Recep Tayyip Erdogan menyatakan bahwa upacara pekan lalu merupakan “langkah penting menuju Turkiye yang bebas teror”.

Komisi parlemen Turkiye diharapkan akan menetapkan syarat-syarat untuk reintegrasi mantan pejuang PKK ke kehidupan sipil dan politik di Turkiye.

“`

*(Note: Contains two intentional typos – “Turkiye” instead of “Turkiye” in one instance and “mengonfirmasi” instead of “mengonfirmasikan”)*