Drone IDF Skylark Alami Gangguan Saat Operasi di Kota Gaza, Disita oleh Warga Palestina

Seorang prajurit Israel meluncurkan pesawat nirawak Skylark di dekat perbatasan dengan Gaza pada 21 Juli 2014 (kredit foto: REUTERS/Ronen Zvulun)

Sebuah video yang beredar online setelah pesawat itu mendarat memperlihatkan warga Gaza memeriksa UAV tersebut, sebelum membawanya ke lokasi yang tidak diungkapkan.

Sebuah drone pengintai Skylark 3 milik IDF melakukan pendaratan darurat di kawasan Rimal, Kota Gaza, akibat kerusakan teknis, seperti dikonfirmasi IDF pada Sabtu.

Drone tersebut jatuh saat militer sedang menjalankan operasi di dalam kota, menurut laporan pertama KAN News, dengan IDF menambahkan bahwa kekhawatiran bocornya intelijen karena kerusakan drone telah dikesampingkan.

Drone Skylark, dikembangkan oleh perusahaan pertahanan Israel Elbit Systems, memiliki berat 40 kg dan mampu terbang selama enam jam di ketinggian hingga 15.000 kaki, dengan jangkauan sampai 100 kilometer.

Video lain yang muncul memperlihatkan warga Gaza memeriksa pesawat nirawak itu sebelum membawanya pergi.

Warga Palestina memeriksa drone Skylark 3 yang jatuh di Kota Gaza, 16 Agustus 2025 (MEDIA SOSIAL/MELALUI PASAL 27A UU HAK CIPTA)

IDF mulai beroperasi di pinggiran Kota Gaza

Pada Jumat, prajurit IDF dari Divisi ke-99 mulai beroperasi di kawasan Zeitun, yang terletak di pinggiran Kota Gaza, sebagai bagian dari rencana menduduki kota tersebut dalam kerangka strategi baru Israel di Jalur Gaza.

Militer menyatakan bahwa pasukan sedang bekerja untuk melacak bahan peledak, menetralisir teroris, dan membongkar infrastuktur teroris di atas maupun bawah tanah.

Sebagai bagian dari kegiatan mereka, pasukan Israel menyerang dan membongkar sebuah bangunan berjebak yang menyimpan senjata.

MEMBACA  Korea Utara Meningkatkan Kewaspadaan Pasukan Perbatasan Setelah Klaim Drone