Presiden AS sebut peluang capai kesepakatan dagang dengan EU ’50-50′ jelang batas tarif 1 Agustus
Presiden Amerika Serikat Donald Trump tiba di Skotlandia untuk bertemu pemimpin Eropa dan Inggris dalam negosiasi dagang serta mengunjungi lapangan golf miliknya.
Trump mendarat di Inggris pada Jumat (26/7) malam dan akan berbincang dengan Perdana Menteri Keir Starmer serta Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen. Sebelum berangkat dari Gedung Putih, ia mengatakan akan membahas kesepakatan dagang AS-Inggris dengan Starmer dan "mungkin memperbaikinya".
Von der Leyen sebelumnya menyatakan telah melakukan panggilan "baik" dengan Trump. "Kami sepakat bertemu di Skotlandia pada Minggu untuk membahas hubungan dagang transatlantik dan menjaganya tetap kuat," tulisnya di X.
Setelah menjabat, Trump memberlakukan tarif impor global dan mengundang negara-negara bernegosiasi secara bilateral untuk menghindari hambatan dagang. Inggris menyetujui kesepakatan dagang dengan AS pada Juni lalu, yang memperluas akses barang AS ke pasar Inggris. Kesepakatan itu juga menetapkan tarif 10% untuk 100.000 kendaraan Inggris yang diekspor ke AS per tahun.
Namun, perang dagang AS-UE justru memanas. Trump baru-baru ini mengumumkan tarif 30% untuk impor dari UE mulai 1 Agustus. Pemimpin Eropa menyatakan kesediaan bernegosiasi tetapi juga mengancam akan mengambil tindakan balasan.
Trump menyebut peluang tercapainya kesepakatan dengan UE "50-50, mungkin lebih rendah". "Mereka harus menurunkan tarifnya," ujarnya.
Selain negosiasi ekonomi, Trump akan mengunjungi lapangan golfnya di Aberdeen dan Turnberry, tempat ia berencana menjamu Starmer. Presiden AS yang berdarah Skotlandia ini diperkirakan akan menghadapi protes selama kunjungannya.
Koalisi Stop Trump mengumumkan rencana unjuk rasa pada Sabtu (27/7) sebagai "festival perlawanan", melibatkan aktivis lingkungan dan anti-perang. "Trump mungkin berjabat tangan dengan pemimpin kami, tapi ia bukan teman Skotlandia," kata Alena Ivanova, salah satu penggiat koalisi.
Koran The National, yang mendukung kemerdekaan Skotlandia, menyambut kedatangan Trump dengan judul: "Terpidana AS tiba di Skotlandia".
Kunjungan Trump terjadi di tengah tekanan domestik terkait hubungannya dengan almarhum pelaku kejahatan seks Jeffrey Epstein. Sementara itu, Starmer menghadapi desakan dari dalam Partai Buruh agar Inggris mengakui negara Palestina menyusul krisis kelaparan di Gaza.
Trump menanggapi dingin pengumuman Presiden Prancis Emmanuel Macron bahwa Paris akan mengakui kedaulatan Palestina. "Kabar baiknya: Ucapannya tak berarti apa-apa. Takkan mengubah apa pun," ujarnya.