Para dokter menuntut pemulihan gaji ke tingkat tahun 2008-2009 sebelum tergerus inflasi.
Diterbitkan Pada 15 Des 202515 Des 2025
Klik untuk membagikan di media sosial
share2
Dokter rumah sakit di Inggris akan melanjutkan mogok kerja lima hari minggu ini setelah menolak tawaran terbaru pemerintah yang bertujuan mengakhiri perselisihan berlarut-larut mengenai gaji dan kondisi kerja.
Dulu dikenal sebagai dokter junior, para dokter yang membentuk hampir separuh tenaga medis Inggris ini akan mogok kerja mulai pukul 07:00 GMT Rabu hingga 07:00 GMT Senin depan.
Rekomendasi Cerita
list of 4 itemsend of list
Aksi ini menyusul jajak pendapat daring oleh British Medical Association (BMA) di mana anggota memilih untuk menolak proposal tersebut.
“Puluhan ribu dokter garda depan bersatu menyatakan ‘tidak’ pada tawaran yang jelas-jelas terlalu sedikit dan terlambat,” kata Ketua Komite Dokter Rumah Sakit BMA, Jack Fletcher, dalam sebuah pernyataan, seraya menambahkan bahwa anggota telah menolak tawaran terbaru pemerintah mengenai kondisi kerja.
Fletcher menyatakan serikat tetap bersedia berunding untuk mencari penyelesaian.
Menteri Kesehatan Wes Streeting memohon kepada dokter untuk membatalkan pemogokan.
“Tidak ada alasan untuk mogok kerja ini berlangsung minggu ini, dan ini menunjukkan sikap BMA yang sungguh mengabaikan keselamatan pasien,” ujarnya, menggambarkan aksi tersebut sebagai “bermewah-mewah, tidak bertanggung jawab, dan berbahaya”.
Dalam wawancara dengan Sky News, Streeting mengatakan pemerintah terbuka jika BMA mau menjadwalkan ulang mogok kerja untuk mengurangi risiko pada pasien di tengah lonjakan kasus flu.
Rawat inap terkait flu di Inggris meningkat lebih dari 50 persen pada awal Desember, mencapai rata-rata 2.660 pasien per hari, level tertinggi untuk periode ini. Pimpinan layanan kesehatan memperingatkan bahwa puncak wabah belum tampak jelas.
Di seluruh Eropa, otoritas kesehatan sedang menghadapi musim flu yang luar biasa awal dan parah, serta memperingatkan peningkatan kasus di seluruh benua.
BMA menyatakan 83 persen dokter rumah sakit memilih menolak tawaran pemerintah dengan tingkat partisipasi 65 persen dari lebih dari 50.000 anggotanya.
Tawaran yang diajukan Rabu lalu itu tidak mencakup syarat gaji baru. BMA telah berkampanye untuk perbaikan gaji bahkan sebelum Partai Buruh memenangkan pemilu umum tahun lalu.
Singkat setelah menjabat, Streeting menyetujui kesepakatan yang menawarkan kenaikan gaji 22 persen bagi dokter, lebih rendah dari 29 persen yang diperjuangkan serikat.
BMA juga menuntut perbaikan di luar kenaikan gaji 5,4 persen yang diumumkan awal tahun ini, dengan argumen bahwa dokter rumah sakit masih menderita akibat penurunan gaji bertahun-tahun.
Para dokter menuntut “pemulihan gaji penuh”, yang berarti mengembalikan gaji ke tingkat riil tahun 2008-2009 sebelum tergerus inflasi.