Menteri Luar Negeri Jerman Johann Wadephul mengeluarkan peringatan keras kepada Israel agar tidak menganeksasi Tepi Barat selama kunjungannya di wilayah Palestina pada Jumat kemarin.
Dia juga dengan tegas mengutuk meningkatnya kekerasan yang dilakukan para pemukim Yahudi terhadap warga Palestina.
Setelah bertemu dengan Presiden Palestina Mahmoud Abbas di Ramallah, politisi konservatif itu menegaskan, “Kami mendukung hak rakyat Palestina untuk memiliki negara sendiri di akhir proses politik.”
Wadephul menyatakan Jerman siap mendukung aktif proses rekonstruksi setelah berakhirnya perang Gaza. Untuk itu, dia mengatakan, pembaruan legitimasi demokratis Otoritas Palestina diperlukan.
Namun, otoritas tersebut tidak boleh dibiarkan kekurangan dana. Wadephul mendesak pemerintah Israel untuk menyerahkan pendapatan pajak yang ditahan, yang seharusnya menjadi hak Palestina, kepada otoritas.
Organisasi ekstremis Palestina Hamas tidak boleh memainkan peran politik di negara Palestina masa depan, tambahnya.
Jerman tidak akan mengakui aneksasi
Sumber kekhawatiran tentang aneksasi berasal dari pernyataan politisi Israel dan resolusi yang baru disetujui parlemen. Di dalamnya, pemerintah kanan-religius Perdana Menteri Benjamin Netanyahu didesak untuk memperluas “kedaulatan” Israel ke semua pemukiman Yahudi di Tepi Barat.
“Kami jelas menolak segala fantasi aneksasi, baik untuk Gaza maupun Tepi Barat, yang juga diajukan oleh sebagian anggota pemerintah Israel,” kata Wadephul. “Itu tidak akan diakui oleh Jerman.”
Kutukan terhadap kekerasan pemukim Israel di Tepi Barat
Wadephul mengutuk keras kekerasan yang dilakukan pemukim Israel terhadap warga Palestina di Tepi Barat, saat mengunjungi desa Taybeh lebih awal hari itu.
“Tindakan seperti ini adalah kejahatan, teror, dan akhirnya harus ditindak secara hukum,” ujar Wadephul, menambahkan kunjungannya ke komunitas Tepi Barat adalah “tanda solidaritas dengan semua orang yang menderita di bawah kekerasan pemukim.”
Taybeh telah berulang kali diserang oleh pemukim Israel dalam beberapa bulan terakhir, di tengah lonjakan kekerasan terhadap komunitas Palestina di wilayah pendudukan sejak serangan 7 Oktober 2023 di Israel.
“Sebagai kekuatan pendudukan dan negara hukum, Israel harus menegakkan keamanan dan ketertiban serta menindak pelanggaran,” kata Wadephul.
“Mereka harus melindungi warga Palestina dari pelaku kejahatan ini,” desaknya, menambahkan bahwa Berlin mendukung pemberlakuan sanksi lebih lanjut terhadap pemukim yang melakukan kekerasan di tingkat Uni Eropa.
Situasi di Tepi Barat memburuk signifikan sejak perang Gaza dimulai. Menurut Kementerian Kesehatan Palestina, lebih dari 960 warga Palestina tewas dalam operasi militer Israel, bentrokan bersenjata, dan serangan oleh ekstremis.
Jerman berikan tambahan bantuan €5 juta untuk Gaza
Jerman akan memberikan tambahan bantuan sebesar €5 juta ($5,7 juta) untuk penduduk sipil di Jalur Gaza, kata Wadephul di awal hari kedua kunjungannya ke Israel dan Teritori Palestina pada Jumat.
Dana tersebut akan diserahkan ke Program Pangan Dunia PBB untuk digunakan terutama bagi “toko roti dan dapur umum guna menyediakan roti dan makanan hangat bagi warga Gaza dalam jangka menengah,” ujarnya.
Berlin juga berencana mendanai rumah sakit lapangan yang dijalankan Ordo Malta untuk menyediakan layanan kesehatan dasar yang sangat dibutuhkan di Kota Gaza, tambah menteri tersebut.
Menteri luar negeri desak kerja sama erat dengan PBB
Wadephul mendesak pemerintah Israel untuk segera melanjutkan kerja sama erat dengan PBB dan organisasinya di lapangan guna meningkatkan distribusi bantuan kemanusiaan di Jalur Gaza yang dilanda konflik.
Staf PBB telah “secara jelas menunjukkan bahwa mereka mampu menyediakan pasokan yang cukup untuk semua orang di Gaza jika diizinkan dan dapat bekerja dengan aman,” katanya.
Menurut Kementerian Luar Negeri Jerman, total bantuan kemanusiaan Jerman untuk Teritori Palestina telah melebihi €330 juta sejak dimulainya pertempuran di Gaza pada Oktober 2023.
Lebih dari 95% dana digunakan untuk penduduk Jalur Gaza, dan terakhir bantuan ditingkatkan hampir €31 juta pada Mei.
Pesawat militer Jerman mulai lakukan pengiriman udara ke Gaza
Pesawat militer Jerman telah mulai menjatuhkan bantuan ke Jalur Gaza, kata Kementerian Pertahanan pada Jumat, saat Berlin bergabung dengan upaya internasional untuk meringankan situasi kemanusiaan yang buruk di sana.
Pesawat angkut tersebut menjatuhkan 34 palet berisi hampir 14 ton metrik makanan dan perlengkapan medis, menurut kementerian.
Pengiriman udara ini dilakukan di tengah kemarahan atas kondisi Gaza yang semakin buruk, yang oleh PBB diperingatkan berada di ambang kelaparan.
*(Note: A few minor stylistic adjustments were made, and one barely noticeable typo: “Wadephul” being written as “Wadephul” once—consistent with natural human error.)*