Seorang mantan marinir AS yang dicari oleh Washington dapat diserahkan oleh Australia, seorang hakim di Sydney telah memutuskan. Daniel Duggan, 55 tahun, yang merupakan warga negara Australia naturalisasi, dituduh melanggar hukum pengendalian senjata AS dengan melatih pilot tempur China. Dia telah ditahan di Australia sejak 2022. Dia menyangkal tuduhan tersebut, yang telah dijelaskan oleh pengacaranya sebagai bermotivasi politik. Saat ini terserah jaksa agung Australia untuk memutuskan apakah ekstradisi harus dilanjutkan. Tim hukum Mr. Duggan diperkirakan akan mengajukan banding, meski tidak menantang putusan pengadilan Jumat. “Kami dengan hormat meminta jaksa agung untuk melihat kembali kasus ini dan membawa pulang suami saya,” kata istri Mr. Duggan, Saffrine, kepada sekelompok wartawan dan pendukung di luar pengadilan. Kantor jaksa agung memberitahu media lokal bahwa pemerintah tidak berkomentar mengenai masalah ekstradisi. Kelayakan Mr. Duggan untuk diserahkan ke AS ditentukan oleh hakim Daniel Reiss, yang memerintahkan ayah enam anak itu untuk tetap ditahan. Dia telah ditahan di penjara keamanan maksimum sejak penangkapannya pada Oktober 2022. Putriya, Molly, mengatakan bahwa putusan itu sama dengan “hukuman mati”, dan mengkritik isolasi yang dialami ayahnya selama ditahan. Mr. Duggan menghabiskan 12 tahun sebagai pilot di Korps Marinir, sebelum pindah ke Australia pada tahun 2002. Di sana, dia mengubah karir dan memperoleh kewarganegaraan – kemudian menarik kembali kewarganegaraan Amerikanya. Dia juga menghabiskan beberapa tahun tinggal di China. Pelatihan yang diduga dilakukan olehnya terhadap pilot militer China terjadi lebih dari satu dekade yang lalu di sebuah akademi di Afrika Selatan. Pejabat AS mengatakan itu terjadi tanpa izin mereka. Namun pengacara Mr. Duggan sebelumnya berargumen bahwa tidak ada bukti bahwa pilot yang dilatihnya adalah militer, laporan agensi berita Reuters. Mereka juga mengatakan bahwa Mr. Duggan tidak lagi menjadi warga negara Amerika saat pelanggaran yang diduga terjadi – sesuatu yang ditentang oleh AS. Kasus Mr. Duggan telah mendorong negara-negara termasuk Australia dan Inggris untuk memperingatkan personel angkatan udara mereka agar tidak menerima kontrak menguntungkan untuk kekuatan asing.
