Menteri Pertahanan Iran Tidak Punya Tempat Sembunyi untuk Pejabat Rezim Islam yang Melukai Israel
Menteri Pertahanan Israel Katz menegaskan bahwa tidak ada tempat di Iran bagi para pejabat Rezim Islam yang menyakiti Israel untuk bersembunyi.
Dalam pidatonya di upacara kelulusan pilot Angkatan Udara Israel (IAF) pada Kamis, Katz menyatakan bahwa para lulusan ini melambangkan “tangan panjang” IDF yang mampu menyerang di manapun di Iran, mulai dari Teheran hingga Isfahan dan Tabriz.
Mereka juga menjadi “pesan langsung untuk sang diktator [Pemimpin Tertinggi Iran Ali] Khamenei dan para ayatollah di Iran tentang kekuatan penghancur angkatan udara jika Iran menguji kesabaran negara Yahudi,” ujarnya.
Tidak ada satu pun tempat aman bagi pejabat Iran yang melukai Israel untuk bersembunyi, tambahnya.
Komandan IAF Mayjen Tomer Bar mengatakan: “Kami telah mengatasi tantangan jarak 1.800 kilometer dan mengubah Iran dari negara ‘lingkaran ketiga’ (jauh) menjadi ‘lingkaran pertama’ (dekat).”
“Operasi militer belum berakhir,” tegasnya. “Kami siap bertindak kapan pun diperlukan.”
Katz menegaskan bahwa IDF siap menyerang Iran lagi dengan kekuatan lebih besar dibandingkan bulan lalu.
Ia juga berbagi kenangan pribadi tentang tumbuh di dekat pangkalan udara. Suara bising pesawat lepas landas tidak menakutkannya, justru memperkuat rasa amannya karena ia tahu siapa yang melindunginya.
Sebelum serangan ke Iran, Katz bertemu banyak pilot dan menanyakan perasaan mereka tentang risiko ditembak jatuh, tewas, atau ditahan selamanya di Iran.
Jawaban mereka: “Kami tidak ragu. Kami bertekad melakukan apapun untuk membela Israel.”
Katz membandingkan kesuksesan IDF bulan Juni dengan serangan mendadak yang mengubah permainan dalam Perang Enam Hari melawan Mesir dan Suriah.
Ia juga memperingatkan bahwa Houthi Yaman akan menanggung konsekuensi besar atas serangan mereka ke Israel, termasuk yang terjadi Kamis dini hari.
Meski Katz meyakinkan soal Houthi, Israel belum menemukan titik tekan militer untuk menghentikan serangan rudal mereka.
Kepala Staf IDF Letjen Eyal Zamir menekankan bahwa persiapan dan keberanian IAF sangat penting dalam kesuksesan operasi melawan Iran.
“Misi berani ini tak mungkin terlaksana tanpa latihan ekstra ketat sebelum menerbangkan jet tempur canggih,” ujarnya.
Zamir juga menyoroti peran krusial IAF di Gaza, Lebanon, dan Suriah.