Dalam sebuah forum media yang dihelat oleh Otoritas Pelabuhan dan Pangkalan Ghana (GPHA), Direktur Eksekutif CIMAG Albert Derrick Fiatui menekankan bahwa tantangan Ghana terletak pada penegakan hukum yang lemah, bukan pada ketiadaan kebijakan.
“Kami memiliki kebijakan-kebijakan yang sangat bagus; tantangannya adalah pada implementasinya,” ujar Fiatui. Dia memperingatkan bahwa tanpa penegakan yang ketat, upaya untuk mengatasi polusi plastik akan tetap tidak efektif.
Dia mencatat bahwa Panel Samudra PBB tiga tahun lalu merekomendasikan agar negara-negara menyusun rencana pengelolaan berkelanjutan untuk menangani limbah plastik laut. “Ghana telah melakukannya, tetapi kami tidak melihat implementasi nyata. Solusinya kini melampaui sekadar kebijakan; jika kita tidak menegakkannya, tidak akan ada perubahan,” tambahnya.
Meningkatnya polusi plastik ancam lautan dan kesehatan manusia
Fiatui memaparkan risiko lingkungan dan kesehatan parah yang ditimbulkan oleh plastik. Ketika hewan laut menelan limbah plastik, pada akhirnya itu masuk ke dalam rantai makanan manusia.
Perkiraan saat ini menunjukkan bahwa lautan dunia mengandung kurang lebih 250 juta ton plastik, dengan tambahan sekitar delapan juta ton setiap tahunnya.
“Jika kita tidak bertindak secara konkret, plastik akan melampaui jumlah ikan di lautan lebih cepat dari perkiraan tahun 2050,” kata Fiatui. Dia juga menekankan peran kritis samudra sebagai penyerap karbon terbesar di planet ini, menyoroti pentingnya laut dalam mitigasi perubahan iklim.
Tanggung jawab bersama antara pemerintah dan komunitas
Kweku Amponsah Boahene, anggota dewan Plastic Punch, menekankan bahwa pengelolaan plastik yang efektif memerlukan aksi baik di tingkat pemerintah maupun komunitas.
Kebijakan Nasional Pengelolaan Plastik Ghana menawarkan kerangka kerja yang kokoh, tetapi penegakan dan implementasi di tingkat lokal sangatlah penting.
Boahene mendorong warga untuk mengurangi penggunaan plastik sekali pakai, memilah sampah untuk didaur ulang, dan mendukung inisiatif lokal. Dia menyerukan kepada agen-agen pemerintah untuk memberikan arahan yang jelas dan memastikan implementasi melalui dewan metropolitan, munisipal, dan distrik (MMDA).
Kedua pembicara sepakat bahwa tanpa penegakan hukum yang cepat dan kesadaran publik, Ghana berisiko memperparah kerusakan lingkungan, tantangan kesehatan masyarakat, serta kemunduran dalam pembangunan berkelanjutan.
“”CIMAG mendesak Ghana untuk menegakkan kebijakan plastik guna atasi krisis polusi” pada awalnya dibuat dan diterbitkan oleh Packaging Gateway, sebuah merek milik GlobalData.
Informasi di situs ini telah disertakan dengan itikad baik hanya untuk tujuan informasi umum semata. Informasi ini tidak dimaksudkan untuk menjadi nasihat yang dapat diandalkan, dan kami tidak memberikan pernyataan, jaminan, atau jaminan, baik tersurat maupun tersirat, mengenai keakuratan atau kelengkapannya. Anda harus mendapatkan nasihat profesional atau spesialis sebelum mengambil, atau menahan diri dari, tindakan apa pun berdasarkan konten di situs kami.