British Library mulai memulihkan katalog online-nya pada hari Senin, yang berisi detail buku, jurnal, dan skor musik, sebagai langkah pertama dalam pemulihannya setelah mengalami serangan siber yang berani pada bulan Oktober, demikian pernyataan dari perpustakaan tersebut.
“Untuk pertama kalinya sejak serangan itu, sebagian besar buku fisik, arsip, peta, dan manuskrip yang ada di ruang bawah tanah di situs St. Pancras kami akan kembali dapat ditemukan dan digunakan oleh para pembaca kami,” kata Roly Keating, kepala eksekutif British Library, yang merujuk pada gedung perpustakaan tersebut di pusat London.
Menurut pernyataan yang diterbitkan pekan lalu, mengakses barang-barang tersebut akan “lebih lambat dan lebih manual” bagi para pengguna dibandingkan sebelum serangan siber terjadi. Pemulihan penuh mungkin memakan waktu beberapa bulan lagi. Perpustakaan tersebut mengatakan bahwa organisasi lain yang mengalami serangan serupa membutuhkan waktu lebih dari satu tahun untuk mengembalikan operasional mereka.
Sebuah kelompok kriminal menyerang perpustakaan nasional Britania Raya pada akhir Oktober, mengganggu sistem online, termasuk email, dan mencuri data, yang kemudian kelompok tersebut mencoba memlelangnya secara online, demikian pernyataan dari perpustakaan tersebut. Mr. Keating meminta maaf karena tidak dapat melindungi beberapa data pribadi pengguna dan staf yang bocor dalam serangan tersebut.
Serangan siber yang menargetkan institusi seni dan budaya semakin umum terjadi. Pada akhir tahun lalu, Museum of Fine Arts Boston, Rubin Museum of Art di New York, dan Crystal Bridges Museum of American Art di Arkansas adalah beberapa institusi yang mengalami gangguan setelah serangan siber terjadi. Serangan itu menargetkan penyedia layanan, Gallery Systems, yang digunakan oleh ratusan organisasi budaya untuk menampilkan karya mereka secara online.
Pada tahun 2022, Metropolitan Opera lumpuh akibat serangan siber yang membuat situs webnya offline dan melumpuhkan kantor tiketnya. Pada tahun lalu, serangan siber dilakukan terhadap Philadelphia Orchestra dan tempat pertunjukannya, Kimmel Center.
Mr. Keating mengatakan bahwa pemulihan penuh dari katalog akan menjadi proses yang bertahap. Untuk saat ini, gangguan masih terjadi pada situs web British Library, layanan online, dan beberapa layanan di tempat. Katalog akan dapat dicari secara online, kata perpustakaan tersebut, tetapi proses untuk memeriksa ketersediaan buku serta memesannya akan berbeda sampai sistem sepenuhnya pulih. Para peneliti harus mengunjungi perpustakaan tersebut, di mana lebih dari 170 juta item tersimpan, secara langsung untuk mengakses versi offline dari katalog khusus, kata Mr. Keating.
Koleksi British Library termasuk dua dari empat salinan yang masih ada dari Magna Carta, koleksi manuskrip Chaucer terbesar di dunia, dan lima salinan First Folio karya Shakespeare.