Nardine Saadin
Los Angeles
James Devaney via Getty Images
Britney Spears menatap pantulannya sendiri di cermin, menyeringai sambil menggenggam sebuah alat cukur elektrik.
Gumpalan rambut panjangnya yang ikonik berjatuhan ke lantai salon di California Selatan itu. Kamera-kamera paparazzi di luar mendokumentasikan setiap detik dari malam yang kini termahsyur pada 2007 itu, kemudian mengikutinya dengan potongan rambut plontosnya yang baru untuk mendapatkan tato.
Bintang itu menyatakan dia melakukannya karena merasa terjepit dan dihina oleh para paparazzi, yang telah mengejarnya dari rumah mantan suaminya, Kevin Federline, yang telah terasingkan.
Di tengah pertempuran hak asuh yang pahit dan luas dipublikasikan untuk kedua anak lelaki mereka yang masih kecil, Princess of Pop itu berkata dia bertindak sebagai bentuk pembangkangan dan ingin memberi pers “bahan bahan”. Dia menyebutnya keputusan impulsif – sebuah keputusan yang baginya, berfungsi sebagai teguran publik kepada dunia yang dirasanya menetapkan standar yang tak tertahankan baginya.
Baginya, itu adalah “langkah putus asa oleh seorang yang putus asa”.
Tetapi bagi mantan suaminya, itu adalah tanda bahaya tentang “seberapa jauh keadaan telah spiral di luar kendali”.
Bauer-Griffin via Getty Images
Beberapa dekade kemudian, momen-momen itu dan momen lainnya yang kemudian mendefinisikan sang bintang pop dan keruntuhannya yang sangat publik kembali menjadi sorotan – tetapi apa yang sebenarnya terjadi dan mengapa, tergantung pada siapa yang melakukan penceritaan ulang.
Setelah Spears membagikan pandangannya dalam memoar 2023-nya, *The Woman In Me*, Federline kini angkat bicara dan membagikan sudut pandangnya tentang tahun-tahun mereka bersama dalam sebuah buku yang dirilis pekan ini, berjudul *You Thought You Knew*.
Seperti Spears, buku Federline merinci hubungan intim dan kacau mereka, penderitaan mental yang mereka alami berdua, serta memberikan gambaran sekilas tentang pertarungan konservatorship yang mengendalikan sebagian besar hidup dan karier Spears. Buku ini memberikan tinjauan berdampingan, sebuah pembedahan ‘dia-bilang-dia-bilang’ dari kehidupan mereka.
Jason Merritt via Getty Images
Pemenang Grammy Award berusia 43 tahun itu telah menyatakan mengecam memoar mantan suaminya, menulis di media sosial bahwa pengungkapan Federline telah “sangat menyakitkan dan melelahkan”.
Tetapi bintang yang beralih dari penari ke bintang TV realitas itu berkata dia merilis *You Thought You Knew* setelah bertahun-tahun keraguan karena dia tidak ingin anak-anaknya tumbuh “dengan perasaan seolah mereka harus menjelaskan siapakah ayah mereka”.
Federline menanggapi cerita dan tuduhan yang Spears sampaikan dalam buku tebalnya tahun 2023, di mana dia menggambarkan dikendalikan secara finansial dan emosional oleh orang-orang terdekatnya. Dia menyanggah penuturannya di beberapa kesempatan, dengan mengajukan tuduhan-tuduhan baru.
Meskipun kedua memoar tersebut kadang menawarkan penuturan yang sangat berbeda, keduanya memiliki tujuan serupa dalam membingkai ulang narasi publik yang dibebankan kepada mereka dengan menyoroti episode-episode yang mengarah pada pertarungan konservatorship Spears, serta gerakan nasional yang membebaskan sang bintang pop pada 2021.
Getty Images
Ayah Britney Spears, kiri, ditunjuk oleh pengadilan untuk mengatur keuangan dan kariernya
Apakah Konservatorship Itu Membantu atau Melukai?
Dalam bukunya, Spears mengutuk konservatorship yang diperintahkan pengadilan, juga dikenal sebagai guardianship, yang dijalaninya dari 2008 hingga 2021. Selama waktu itu, ayahnya, Jamie Spears, mengendalikan keuangan, karier, dan banyak aspek kehidupan pribadinya.
Dia berkata bahwa jika dia dibiarkan begitu saja menjalani hidupnya, dia akan mampu mengatasinya.
“Tiga belas tahun berlalu dengan perasaan saya seperti bayangan diri sendiri. Saya mengenang sekarang betapa ayah saya dan rekan-rekannya memiliki kendali atas tubuh dan uang saya selama itu dan itu membuat saya merasa muak,” tulisnya.
Tetapi, tambahnya, dia memutuskan untuk mengikuti pengaturan yang berlarut-larut itu “demi anak-anak lelaki saya,” meskipun “berada di dalamnya sungguh sulit”.
Setelah konservatorship berakhir, ayahnya Jamie Spears berkata bahwa hal itu “perlu” untuk melindunginya, tetapi sudah waktunya baginya untuk mendapatkan kembali kendali.
Dalam penuturannya, Federline memiliki pendapat yang berbeda. Bahkan ketika pernikahan mereka gagal, tidak mudah baginya untuk “menyaksikannya spiral”, tulisnya.
Federline mendukung pengaturan tersebut, dengan argumen bahwa hal itu memberikan “semacam bayangan kenormalan” bagi kedua anak lelaki mereka bersama. Setelah penahanan psikiatriknya, Federline berkata dia segera mengajukan hak asuh tunggal, tetapi itu memicu serangkaian masalah yang memperburuk hubungan Spears dengan anak-anak mereka.
Mantan istrinya, tulisnya, “melihat peristiwa dalam hidupnya melalui prisma yang melukiskannya sebagai korban, pihak yang disalahpahami, orang yang dizalimi oleh semua orang di sekitarnya.
“Tetapi dari sudut pandang saya, dia membutuhkan bantuan. Apakah itu rehabilitasi atau terapi, saya tidak bisa memastikan,” tulisnya, mencatat bahwa dia dalam kondisi tidak layak untuk mengatur urusannya sendiri dan membutuhkan semacam pengawasan atau ‘lapisan pelindung’.
Dia menambahkan bahwa dia kemudian mengetahui bahwa ada banyak hal yang tidak dia ketahui tentang konservatorship tersebut, dan dia tidak mengejar jawaban karena sebagian dirinya “tidak ingin tahu”.
Apakah Gerakan Free Britney ‘Salah’?
Spears menganggap gerakan Free Britney yang viral telah membantunya menemukan keberanian untuk menantang dan akhirnya lolos dari konservatorship-nya.
“Fakta bahwa teman-teman dan penggemar saya menyadari apa yang terjadi dan melakukan semua itu untuk saya, itu adalah hutang yang tidak akan pernah bisa saya lunasi,” tulisnya, berterima kasih kepada mereka karena telah membelanya ketika dia tidak bisa membela diri sendiri.
Tetapi Federline berkata gerakan itu “salah” dan mereka yang menjadi bagian darinya sekarang perlu mencurahkan usaha yang sama ke dalam “gerakan Save Britney”. Dia membagikan kekhawatiran yang suram tentang bagaimana sang bintang pop saat ini “meluncur kearah sesuatu yang tidak dapat diubah” dan “mendekati saat-saat genting”.
Tekanan dari gerakan Free Britney, dia klaim, membuat hakim dalam kasus konservatorship-nya “mengabaikan laporan profesional dan menuruti opini publik”.
“Tetapi semua itu pada akhirnya tidak benar-benar penting. Jika Britney percaya dia ditahan terhadap kehendaknya, dan segala hal lain yang dia bagikan sejak itu, maka trauma itu nyata baginya. Dan Anda tidak bisa mengabaikan itu,” katanya.
Spears terus menjadi berita dengan postingan aneh dan terkadang mengkhawatirkan di Instagram. Anak-anak lelaki mereka sudah dewasa tetapi, menurut Federline, mereka jarang bertemu ibu mereka, dan mereka tidak terlalu menginginkannya. Federline memiliki empat anak tambahan, selain dua anak dengan Spears.
Federline berkata dia telah kehilangan keyakinan bahwa keadaan akan sepenuhnya berubah untuk mantan istrinya.
“Saya masih berharap bahwa Britney dapat menemukan kedamaian. Apapun masa depannya, saya harap itu adalah masa di mana dia akhirnya bisa mengambil kendali atas hidupnya sendiri, atas syaratnya sendiri. Seluruh saga ini, dua puluh tahun lamanya, dibangun atas penyangkalan. Britney tidak pernah mencapai langkah pertama pemulihan: mengakui bahwa ada masalah.”
AFP
Spears berkata dia merasa terus-terusan terjepit oleh kamera paparazzi yang mengikuti dan mengupas hidupnya
Hantu dalam Pernikahan Mereka
Spears telah menyalahkan banyak orang yang pernah dekat dengannya, termasuk dua mantan kekasihnya, Federline dan mantan frontman NSYNC Justin Timberlake.
Dia menuduh keduanya merusak kemampuannya untuk “mempercayai orang lagi”.
Dalam memoarnya sendiri, Federline berkata dia sedang membangun karier untuk dirinya sendiri sebagai penari profesional yang bekerja dengan Michael Jackson dan NSYNC ketika dia bertemu dengan Spears.
Pasangan itu telah bertemu sebelumnya, ketika Federline menari di tur untuk aksi pembuka Spears.
Federline, dari pihaknya, menyadari diri, menulis bahwa dia tahu orang-orang memandangnya, orang asli Fresno, California, sebagai “pria yang loncat dari trailernya dan masuk ke mansion Britney”.
Tetapi bahkan sehari sebelum pernikahan mereka, ada bayangan atas hubungan tersebut, katanya.
Federline berpendapat dalam bukunya bahwa ketika dia dan Spears berkumpul di awal usia 20-an, dia tidak pernah benar-benar move on dari mantan pacarnya Timberlake, merinci bahwa mereka memiliki banyak “urusan yang belum selesai” dan bahwa “itu terus membayangi, seperti hantu di latar belakang hubungan kami”.
Dalam memoarnya, Spears menceritakan jebakan dalam hubungannya dengan Timberlake, termasuk permintaannya untuk melakukan aborsi dan rasa malu publik yang menimpanya setelah dia menuduhnya berselingkuh – semakin menjadi ketika dia memerankan seorang yang mirip Spears dalam video musiknya untuk *Cry Me a River*.
Frank Trapper via Getty Images
Britney Spears dan Justin Timberlake dulunya adalah pasangan selebriti paling terkenal di dunia.
Hubungan mereka, yang berlangsung dari 1999 hingga 2002, juga telah dibedah selama bertahun-tahun dan disertai dengan permintaan maaf publik dari Timberlake, setelah beberapa dokumenter tentang Spears menggambarkannya kembali sebagai korban dalam konservatorship-nya.
Federline berkata bahwa “selalu ada sesuatu dengan Justin yang tidak bisa dia lepaskan”. Dia berkata Spears bahkan menelepon Timberlake pada malam sebelum pernikahan mereka untuk mendapatkan *closure*.
“Sekarang, melihat ke belakang… saya menyadari itu lebih dalam dari itu. Dia tidak pernah benar-benar melupakannya,” tulisnya.
Membangkitkan Kembali Perseteruan Lama dan Pasukan Penggemar
Memoar Federline telah membangkitkan kemarahan Spears, dan pasukan pendukung onlinya yang vokal.
James Miller, seorang aktivis dan pendukung Free Britney, berkata buku itu tidak akan membantu sang penyanyi.
“Britney memang bergumul dengan masalah kesehatan mental, itu cukup jelas,” katanya kepada BBC. “Memanfaatkannya saat ini bukanlah waktu yang terbaik. Saya pikir tidak ada alarm yang perlu dibunyikan.”
Michael Buckner via Getty Images
Para penggemar memprotes di luar gedung pengadilan saat Spears berjuang untuk dibebaskan dari konservatorship-nya
Dari meledak di *The Mickey Mouse Club* sebagai bintang cilik hingga menari dengan ular melingkar di bahunya di MTV Music Video Awards, Spears telah menjalani seluruh hidup dewasanya dalam sorotan.
S Mark Young, seorang profesor di University of Southern California dan penulis *The Mirror Effect: How Celebrity Narcissism is Seducing America*, berkata buku Federline kecil kemungkinannya akan mengubah pikiran orang tentangnya.
“Saya pikir setelah pekan depan, buku ini akan mati. Kebanyakan orang yang mengikuti Britney tidak akan tergoyahkan,” katanya.
Beberapa orang bertanya-tanya mengapa Federline, 47, memilih untuk angkat bicara sekarang.
“Tidak ada yang sembuh ketika buku seperti ini ditulis,” kata Mr. Young.
Mr. Miller, dan banyak orang daring, telah mencatat bahwa sekarang karena putra mereka berdua telah berusia di atas 18 tahun, Federline tidak akan lagi menerima pembayaran $40.000 per bulan dari sang penyanyi untuk mendukung mereka.
Federline menyangkal memiliki motif tersembunyi di luar keinginan untuk akhirnya membagikan sisi ceritanya dalam saga terkenal ini.
Getty Images
Federline berkata dia bekerja keras untuk tidak hanya hidup dari uang Spears, seperti menjadi DJ di Vegas pada 2018
Dalam memoar tersebut, Federline berkata buku itu adalah kesempatan terbaiknya untuk membagikan sisi ceritanya.
Selama beberapa dekade, media, Spears, dan keluarganya sebagian besar telah menceritakan kisah Federline, sebagian besar menggali persona “bad boy”-nya dan menjadikannya bahan lelucon larut malam.
“Ini tentang akhirnya menceritakan kisah saya,” tulisnya dalam bukunya. “Versi saya. Dengan kata-kata saya. Karena semua orang lain telah melakukannya untuk saya. Media. Blog-blog. Para mantan. Orang-orang asing. Lelucon. Headline. Mereka semua memiliki sesuatu untuk dikatakan tentang saya. Dan saya diam.”
Dia menyangkal bahwa dia pernah “hanya mengandalkan uangnya” dan bersikeras bahwa dia selalu “di luar sana berusaha, bekerja keras, berinvestasi – bekerja untuk membangun fondasi yang kokoh untuk diri saya sendiri dan anak-anak saya”.
Kesempatan ini adalah cara baginya untuk akhirnya membagikan sisi ceritanya setelah puluhan tahun cerita, gosip, rumor, dan tuduhan – yang dihindarinya untuk ditanggapi dengan harapan dapat memberikan keluarganya dan anak-anaknya “semacam kehidupan yang normal”.
“Tetapi diam tidak membawa kedamaian,” tulisnya. “Itu membuat saya tersedak kata-kata yang tidak pernah saya ucapkan.”