Bipin Joshi, Pahlawan Nepal yang Dikabarkan Tewas, Termasuk dalam Daftar Sandera yang Dikembalikan Hamas

Bipin Joshi, warga negara Nepal yang diculik hanya beberapa pekan setelah tiba di Israel untuk mengikuti program kerja, merupakan satu dari empat sandewa yang tewas yang dikembalikan oleh Hamas pada hari Senin.

Bipin Joshi, warga Nepal yang datang ke Israel dalam program kerja pendidikan pertanian hanya tiga minggu sebelum penculikannya, tercantum dalam daftar Hamas sebagai satu dari empat jasad sandewa yang akan dikembalikan ke Israel pada Senin malam, beberapa jam setelah pembebasan 20 sandewa yang masih hidup.

Kedatangan ke Israel merupakan pengalaman pertama Joshi meninggalkan kampung halaman. Ia tiba pada September 2023 untuk Program Belajar dan Bekerja, dan pada usia 24 tahun kala itu, ia menghabiskan hari-harinya bekerja di kebun jeruk di Kibbutz Alumim. Ia dipuji oleh para penyintas sebagai pahlawan karena telah menyelamatkan nyawa beberapa pekerja asing lainnya. Sepuluh warga Nepal tewas, lima lainnya luka-luka, dan satu orang berhasil lolos tanpa cedera.

Pada Minggu malam, Duta Besar Nepal untuk Israel, Dhan Prasad Pandit, mengatakan kepada The Post melalui telepon bahwa meskipun pengembalian sandewa dijadwalkan untuk keesokan harinya, kedutaan besarnya tidak menerima informasi baru apa pun. Hal ini tidak hanya membuat mereka tidak tahu apa yang akan terjadi keesokan harinya, tetapi juga tidak memiliki berita potensial apapun untuk dibagikan ke depannya.

Nasib Bipin Dikonfirmasi

Namun, dalam beberapa jam setelah pembebasan sandewa yang masih hidup, nasib Bipin dikonfirmasi melalui daftar yang diterbitkan Hamas mengenai sandewa yang meninggal dan akan dikembalikan ke Israel.

LSM yang bekerja sama dengan para pekerja migran menolak untuk berkomentar hingga konfirmasi diterima melalui tes forensik resmi.

Juru Bicara Kepala TNI, Brigjen. Effie Deffrin, mengonfirmasi pada Senin sore rumor sebelumnya bahwa hanya empat sandewa yang telah meninggal yang akan dikembalikan oleh Hamas pada Senin malam.

MEMBACA  Laporan menyatakan Rusia merekrut narapidana perempuan ke dalam militer, sementara peran wanita dalam perang Ukraina berkembang

Hamas kemudian menyebutkan nama-nama sandewa tersebut sebagai Guy Illouz, Yossi Sharabi, Bipin Joshi, dan Daniel Peretz.

Menanggapi hal ini, Forum Keluarga Sandewa menyerukan agar Israel segera menangguhkan perjanjian dengan Hamas hingga setiap sandewa yang telah meninggal dikembalikan.

Awalnya, Hamas setuju untuk membebaskan semua sandewa, baik yang masih hidup maupun yang telah meninggal, paling lambat hari Senin.

"Pelanggaran perjanjian oleh Hamas harus dihadapi dengan respons yang sangat serius dari pemerintah dan para mediator," bunyi pernyataan dari forum tersebut.

Ini adalah perkembangan berita yang masih berlanjut.