Bintang TV Afrika Selatan Dikeluarkan dari Pesawat CemAir karena Perilaku ‘Tidak Terkendali’

Tokoh TV Afrika Selatan, Shamiso Mosaka, telah dihapus dari penerbangan dari Durban ke Johannesburg karena perilakunya yang “tidak terkendali”, kata pejabat. Maskapai lokal CemAir mengatakan pada hari Senin bahwa penerbangan telah tertunda selama 90 menit karena influencer tersebut menolak untuk mengikuti “peraturan keselamatan”. Mereka menambahkan bahwa pilot terpaksa menghentikan “mesin yang sudah hidup”. Mosaka tidak merespons permintaan komentar dari BBC, namun dia merekam interaksi tersebut di Instagram Live. Influencer ini memiliki lebih dari 140.000 pengikut di Instagram dan merupakan presenter di saluran musik MTV Base Afrika Selatan. Video tersebut telah banyak dibagikan di media sosial, dengan banyak orang berdiri di belakang Mosaka. Dalam video tersebut, influencer diminta untuk meninggalkan penerbangan oleh petugas polisi, tetapi menolak melakukannya sampai mereka berjanji untuk memesan penerbangan lain untuknya. Kru maskapai menolak permintaan ini. Dia mencoba membela diri dan berusaha mendapatkan dukungan dari penumpang lain untuk membuktikan bahwa dia tidak menyebabkan keributan. Mosaka kemudian mengatakan bahwa dia merasa insiden tersebut didorong oleh motif rasial karena dia mengklaim bahwa kru kabin gagal menjelaskan dengan memadai apa yang telah dia lakukan salah. Pejabat Keuangan CemAir, Laura van der Molen, mengatakan kepada surat kabar lokal The Citizen bahwa tidak ada “profil rasial”. Dia mengatakan bahwa Mosaka “menolak untuk mematuhi peraturan maskapai dan sayangnya harus dihapus paksa”. Kejadian ini terjadi pada hari Minggu di Bandara Internasional King Shaka Zulu. CemAir mengatakan insiden tersebut telah dirujuk ke polisi Afrika Selatan dan mereka akan menangani masalah tersebut. Maskapai tersebut mengatakan bahwa mereka “akan mendukung polisi dalam penyelidikan lebih lanjut dan potensi penuntutan masalah tersebut”.

MEMBACA  Minyak Turun Lebih dari 1% Saat Ketegangan di Timur Tengah Mereda Menurut Reuters