Presiden Joe Biden telah mengecam serangan terhadap komunitas Amerika-Haiti selama musim pemilihan di Amerika Serikat, menyalahkan pemimpin Republik karena menakut-nakuti.
Berbicara pada Jumat di sebuah acara makan siang di Gedung Putih yang diiklankan sebagai “perayaan keunggulan kulit hitam”, Biden memperingatkan bahwa orang Amerika-Haiti adalah “komunitas yang tengah diserang di negara kita saat ini”.
Pernyataannya adalah teguran kepada calon presiden Partai Republik Donald Trump dan pasangannya calon wakil presiden JD Vance, yang telah menyebar rumor tak berdasar tentang imigran dan pencari suaka Haiti di AS.
“Ini salah. Tidak ada tempat di Amerika” untuk retorika semacam itu, kata Biden, tanpa menyebut langsung nama Trump.
“Ini harus berhenti, apa yang dia lakukan. Ini harus berhenti.”
Trump – mantan presiden Partai Republik – dan Vance, seorang senator dari Ohio, telah berkampanye dengan platform yang sebagian besar anti-imigran, memicu ketakutan akan migrasi massal dan kejahatan dalam rapat di seluruh AS.
Dalam beberapa minggu terakhir, kedua pria tersebut telah menyoroti komunitas Amerika-Haiti yang berkembang pesat di Springfield, Ohio, di mana ketegangan rasial dan etnis telah mereda.
Springfield, bagian dari Sabuk Industri Rust Belt negara itu, telah berusaha memperkuat ekonomi lokalnya dalam beberapa tahun terakhir dengan menyambut pendatang baru ke kota.
Namun, seiring dengan pertumbuhan komunitas Amerika-Haiti, begitu pula dengan reaksi negatif. Diperkirakan sekitar 15.000 imigran Haiti telah pindah ke area itu – meskipun pejabat di komisi kota tahun lalu menyebut perkiraan lebih rendah, antara 4.000 dan 7.000.
Beberapa penduduk setempat meminta komisi kota “menghentikan mereka datang”.
Ketegangan semakin meningkat pada Agustus 2023, ketika seorang warga negara Haiti terlibat dalam kecelakaan mobil yang menabrak bus sekolah dan menewaskan seorang anak berusia 11 tahun pada hari pertama sekolah.
Meskipun keluarga anak laki-laki itu menyerukan kepada warga untuk menghentikan “kebencian”, serangan terhadap komunitas Amerika-Haiti terus menyebar, menarik perhatian nasional.
Dalam beberapa minggu terakhir, rumor tak berdasar telah beredar di internet bahwa orang Amerika-Haiti sedang memakan hewan peliharaan, mengulang trope anti-imigran yang memiliki sejarah panjang di AS.
Rumor itu tampaknya berasal dari tangkapan layar, yang diduga diambil dari grup Facebook pribadi. Dan pejabat kota secara publik membantah bahwa tidak ada dasar untuk itu.
Bahkan Vance mengakui sifat kabur dari tuduhan tersebut. “Mungkin, tentu saja, bahwa semua rumor ini akan terbukti palsu,” tulisnya dalam sebuah pos media sosial pada 10 September.
Namun, Trump dan Vance sejak itu mengulangi rumor itu berkali-kali, termasuk dalam acara-acara bergengsi seperti debat presiden 10 September.
“Mereka memakan anjing, orang-orang yang datang,” katanya dalam debat televisi, yang disaksikan oleh 67 juta orang. “Mereka memakan kucing.”
Peningkatan pengawasan terhadap Springfield telah mengarah kepada ancaman berulang, yang dilaporkan terkait dengan sentimen anti-imigran. Pada Kamis, balai kota dievakuasi setelah ancaman bom. Pada Jumat, gedung kota lainnya juga dikosongkan setelah email memperingatkan adanya alat peledak – termasuk beberapa sekolah.
Namun, pada hari yang sama, Trump kembali menyerang komunitas Amerika-Haiti dalam konferensi pers di klub golfnya di luar Los Angeles, California.
“Di Springfield, Ohio, 20.000 imigran Haiti ilegal telah turun ke sebuah kota dengan 58.000 orang, menghancurkan gaya hidup mereka,” katanya. “Bahkan kota itu sendiri tidak suka membicarakannya karena terdengar sangat buruk untuk kota.”
Dia mengatakan kota – serta Aurora, Colorado – akan menjadi pusat perhatiannya untuk penindakan imigrasi, jika dia terpilih kembali dalam pemilihan November nanti.
“Kita akan memiliki deportasi terbesar dalam sejarah negara kita,” katanya. “Dan kita akan memulainya dengan Springfield dan Aurora.”
