Menteri luar negeri Jerman, Prancis, dan Inggris pada hari Jumat meminta agar segera kembali ke gencatan senjata di Jalur Gaza. “Pembukaan kembali serangan Israel di Gaza menandai langkah dramatis mundur bagi rakyat Gaza, sandera, keluarga mereka, dan seluruh wilayah,” kata pernyataan bersama yang diterbitkan di situs web pemerintah Inggris. “Kami terkejut dengan korban sipil dan mendesak untuk segera kembali ke gencatan senjata.” Pernyataan bersama itu muncul ketika Menteri Pertahanan Israel Israel Katz mengancam akan menduduki wilayah Gaza lebih lanjut, dalam upaya untuk memberikan tekanan lebih besar pada kelompok Islamis Palestina Hamas. Semakin lama Hamas menolak melepaskan sandera, semakin banyak wilayah yang akan mereka kehilangan kepada Israel, kata Katz pada Jumat, menurut kantornya. Katanya dia telah memerintahkan tentara untuk meminta penduduk setempat untuk melarikan diri dalam hal ini. Tidak ada rincian tentang bagaimana wilayah akan disita, meskipun beberapa media Israel melaporkan bahwa wilayah akan dianeksasi. Pada hari Selasa, Israel meluncurkan gelombang serangan udara besar-besaran baru di Gaza, menghancurkan gencatan senjata rapuh yang berlaku sejak Januari. Pembukaan kembali serangan udara Israel terjadi dua bulan setelah Israel dan Hamas mencapai kesepakatan gencatan senjata yang mencakup pembebasan sandera yang diambil selama serangan 7 Oktober 2023, sebagai imbalan atas tahanan Palestina. “Kami mengajak semua pihak untuk kembali terlibat dalam negosiasi untuk memastikan gencatan senjata diterapkan sepenuhnya dan menjadi permanen,” kata menteri luar negeri Jerman, Prancis, dan Inggris dalam pernyataan bersama mereka. “Ini harus termasuk Hamas melepaskan sandera yang mereka tahan dengan kejam dan terus menolak untuk dilepaskan.”