Berduka, Sersan Mayor Kalifi dan Sersan Mayor Yosef dari Polisi Perbatasan Tewas dalam Kecelakaan Mobil di Israel Utara

Mobil mereka ditabrak kendaraan di Jalan Raya 90 dekat persimpangan Sde Eliezer, Galilea Atas, saat sedang mengendarai sepeda motor.

Polisi Israel mengumumkan Sabtu malam bahwa dua anggota Polisi Perbatasan, Sersan Mayor Tomer Eliyahu Kalifi (24) dan Sersan Mayor Gal Yosef (23), tewas dalam kecelakaan lalu lintas di Israel utara.

Sepeda motor mereka tertabrak kendaraan di Jalan Raya 90 dekat persimpangan Sde Eliezer di Galilea Atas.

Seorang pria dan wanita berusia 70-an mengalami luka sedang dalam kecelakaan tersebut.

Tim Magen David Adom tiba di lokasi, melakukan pemeriksaan medis, dan terpaksa menyatakan keduanya meninggal. Tim pemadam kebakaran juga dikerahkan untuk memadamkan api di sepeda motor yang terbakar.

“Kami tiba di lokasi dan melihat kecelakan melibatkan dua sepeda motor yang terbakar serta mobil pribadi,” kenang paramedis MDA, Eden Gigi. “Para pengendara motor terbaring di jalan, jauh dari sepeda motor, tidak sadar, tanpa nadi dan tidak bernapas, dengan trauma multi-sistem. Kami melakukan pemeriksaan, tetapi luka mereka sangat parah. Sayangnya, kami harus menyatakan mereka meninggal di tempat.”

Jalan di Galilea Atas, Israel utara, 13 Oktober 2023. (ilustrasi) (Sumber: AYAL MARGOLIN/FLASH90)

**Menikah Hanya Tiga Minggu Sebelum Kecelakaan**

Menurut KAN News, Sersan Mayor Yosef asal Afula meninggalkan seorang istri, orang tua, dan dua saudara perempuan. Dia baru menikah tiga minggu sebelum kecelakaan. Yosef awalnya bertugas di Tepi Barat. Selama bertugas, ia juga sempat memimpin tim dan dikenal sebagai orang yang mengambil tanggung jawab besar.

“Suatu hari, dia baru selesai shift pagi, dan salah satu rekan tidak bisa masuk shift malam karena urusan keluarga. Gal langsung mengajukan diri untuk tinggal dan menggantikannya, agar temannya bisa pergi. Dia selalu sukarela melakukan apa pun; tidak pernah menolak permintaan,” kata seorang perwira, dikutip KAN.

MEMBACA  Kereta penumpang tergelincir di India, menewaskan setidaknya dua orang | Berita

“Seminggu sebelum pernikahannya, saat sedang cuti khusus, dia diminta masuk untuk shift Sabat karena kekurangan personel. Dia langsung datang tanpa berpikir dua kali,” lanjut perwira itu.

“Aku orang yang sangat kritis, tapi tidak ada satu pun hal buruk yang bisa kukatakan tentang dia,” tambah perwira lain. “Semua orang selalu menyukainya. Bagiku, dialah satu-satunya ‘titik lembut’ di unit ini; berkat dia, aku bisa bertahan selama bertugas. Sabat ini, seharusnya dia masuk shift, tapi komandan memberinya izin istirahat karena kinerjanya yang luar biasa.”

Kalifi, asal Kfar Baruch, meninggalkan orang tua, tiga saudara perempuan, dan seorang pasangan. Kalifi juga awalnya bertugas di Tepi Barat. Sejak Juli, ia menjadi komandan tim dan bekerja sebagai penyelidik.

“Dia memberikan segalanya untuk semua orang. Dialah penopang unit ini. Dalam setiap operasi, kami tahu Tomer akan memimpin dan memastikan kesuksesan,” kata seorang perwira kepada KAN.

“Untuk setiap acara sosial, dia merencanakan hingga detal terkecil, selalu memastikan semua orang berkumpul. Jika ada yang butuh saran, baik pribadi maupun profesional, Tomerlah orangnya. Dia selalu tahu cara mendengar dan memberi nasihat tepat,” ujar perwira itu. “Hatinya terbuka untuk semua. Semua yang dilakukannya tulus, dan itu terasa dalam setiap operasi dan misi.”